7 Varietas Padi Tahan Rebah dan Cocok Ditanam Musim Penghujan
Padi unggul yang cocok ditanam saat musim hujan-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Musim penghujan identik dengan cuaca ekstrem, seperti banjir, hujan lebat, dan angin kencang, yang dapat menyebabkan tanaman padi mudah rebah dan berisiko gagal panen.
Untuk mengantisipasinya, petani harus memilih varietas padi yang tahan rebah, tahan genangan air, dan mampu bertahan dalam kondisi cuaca yang tidak menentu.
Berikut adalah 7 varietas padi yang bisa dipertimbangkan:
BACA JUGA:2 Varietas Padi Hibrida Unggul, Malai Super, Produksi Tinggi, Idaman Petani Milenial
1. Inpari 32 HBD (Hawar Daun Bakteri)
Jenis padi ini dirancang khusus untuk tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri yang sering muncul di musim hujan.
Batangnya yang kuat dan kokoh membuatnya tahan terhadap angin kencang dan hujan lebat.
Padi ini cocok ditanam di lahan irigasi dataran rendah hingga sedang, dengan hasil panen yang tinggi.
Umur panen sekitar 120 hari setelah tanam, tinggi tanaman sekitar 97 cm, dan jumlah anakan produktif bisa mencapai 17 batang.
BACA JUGA:3 Varietas Padi Populer Tahun 2023, Bisa Dikembangkan Lagi Tahun 2025, Ini Varietasnya
2. Inpari 42A Gritan
Padi ini sangat cocok untuk sawah dataran rendah dan sawah irigasi. Dapat dipanen sekitar 112 hari setelah tanam, dengan jumlah anakan sekitar 20-45 batang.
Padi ini menghasilkan nasi yang pulen dan disukai oleh masyarakat. Selain itu, padi Inpari juga tahan genangan air dan dapat pulih dengan cepat setelah terendam.
BACA JUGA:Benih Padi Unggul Hasil 25 Ton per Hektar, Cocok Dikembangkan di Indonesia, Ini Nama Varietasnya
3. Sri Putih (Varietas PP)
Padi Sri Putih memiliki umur panen antara 120 hingga 128 hari setelah tanam, dengan tinggi tanaman maksimal 110 cm.
Padi ini tahan terhadap hama wereng coklat, penyakit hawar daun bakteri. Padi Sri Putih sangat digemari oleh petani sepuh karena daya adaptasinya yang baik terhadap berbagai jenis tanah.
BACA JUGA:2 Jenis Padi Unggul Bisa Panen 4 Kali Setahun, Hasil Melimpah, Biaya Perawatan Ringan
4. C220
Padi C220 memiliki adaptasi yang baik di berbagai jenis lahan dan memiliki umur panen yang genjah, sekitar 90 hari setelah tanam.
Padi ini tahan terhadap rebah, batang busuk, penggerek batang, dan hasil panen yang mencapai 12 ton per hektar.
Nasi yang dihasilkan pulen dan disukai oleh masyarakat. Anakan produktifnya mencapai 32 batang.
BACA JUGA:5 Jenis Padi Hibrida Umur Pendek, Hasil Melimpah, Selalu Digemari Petani Sejak tahun 2022
5. Ciputri
Padi Ciputri memiliki batang yang besar dan kokoh, sehingga tidak mudah rebah. Tinggi tanaman sekitar 90 cm dan jumlah anakan produktif bisa mencapai 40-45 batang.
Padi ini memiliki umur panen sekitar 90 hari setelah tanam dan menghasilkan nasi yang pulen, sangat disukai di pasar.
BACA JUGA:7 Varietas Padi Ciherang Paling Diburu Petani, Perawatan Mudah, Hasil Melimpah
6. Cakra Buana 04
Padi Cakra Buana memiliki kualitas yang sangat baik dan cocok untuk segala jenis tanah.
Batangnya yang besar membuatnya tahan terhadap penyakit busuk leher, penggerek batang, dan wereng.
Umur panen padi ini sekitar 80-85 hari setelah tanam, dengan tinggi tanaman sekitar 100 cm dan daun bendera yang tegak.
Anakan produktifnya mencapai 15-35 batang, dan nasi yang dihasilkan pulen dan disukai masyarakat.
BACA JUGA:Padi Unggul Varietas Inpari 33, Diprediksi Akan Disukai Petani Milenial Tahun 2025, Ini Alasannya
7. Ciherang
Padi Ciherang adalah salah satu padi unggul yang memiliki tekstur nasi pulen. Padi ini cepat berbuah dan memiliki batang yang kuat, sehingga jarang roboh.
Padi Ciherang tahan terhadap serangan hama seperti wereng batang coklat, belalang, dan kupu-kupu sawah.
Padi ini cocok untuk lahan sawah yang subur dan mudah beradaptasi pada berbagai jenis tanah.
Umur panen padi Ciherang adalah sekitar 116-125 hari setelah tanam, dengan jumlah anakan produktif antara 14-17 batang. (**)