9 Benih Padi Paling Unggul Di Indonesia, Tahan Penyakit, Hasil Melimpah dan Perawatan Mudah

Penampakan buah padi unggul-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Dari sekian banyak varietas padi unggul yang dipasarkan di Indonesia, terdapat 9 varietas yang sangat direkomendasikan.

Diantara 9 varietas tersebut, ada satu varietas yang paling unggul dan terbaik, yang telah terbukti menjadi pilihan utama bagi petani di Indonesia.

Walaupun jumlah varietas padi terus berkembang dan semakin banyak, umumnya padi terbagi menjadi dua jenis, yaitu padi hibrida dan padi inbrida.

BACA JUGA:14 Jenis Padi Ungul Dengan Produksi Tinggi, Benihnya Selalu Diburu Petani

Setiap jenis padi memiliki berbagai varietas yang dihasilkan melalui persilangan untuk menghasilkan sifat-sifat unggul yang lebih baik.

Namun, dengan banyaknya pilihan ini, seringkali petani merasa kebingungan dalam memilih varietas yang tepat.

Dari 34 varietas padi unggulan yang telah diseleksi, ada 9 varietas yang dianggap paling unggul karena tahan penyakit, hasil melimpah dan perawatan mudah. Potensi hasil panen antara 9 hingga 15 ton per hektar.

BACA JUGA:Pantas Saja Benihnya Jadi Incaran Petani, Ternyata Ini Kelebihan Padi Trisultan 5

Berikut 9 benih padi paling unggul di Indonesia:

1. Padi Galur 303 AGT

Umur panen: 85-90 hari setelah tanam

Keunggulan: Memiliki batang kokoh yang tidak mudah rebah, dan jumlah anakan produktif yang tinggi (25-30 anakan per rumpun).

Potensi hasil panen: 11 ton per hektar

Cocok untuk: Tanah sawah irigasi atau sawah tadah hujan.

BACA JUGA:Jangan Salah Pilih, Ini Benih Padi Paling Cocok di Lahan Rawa, Produktivitas Tinggi, Umur Relatif Pendek

2. Padi Sidenuk

Keunggulan: Hasil pemuliaan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional, tahan terhadap hama wereng, busuk leher, dan hama daun.
Memiliki batang kuat dan nasi pulen.

Potensi hasil panen: 8,6-11 ton per hektar

Cocok untuk: Lahan sawah irigasi dan sawah tadah hujan.

3. Padi Cakra Buana 04

Keunggulan: Tahan terhadap penyakit busuk leher dan hama wereng, menghasilkan nasi pulen dengan bulir besar.

Potensi hasil panen: 9-12 ton per hektar

Cocok untuk: Sawah irigasi.

BACA JUGA:Gabah Padi dan Beras Semakin Mahal, Keuntungan Bagi Petani Bengkulu Selatan

4. Padi Pajajaran

Umur tanam: 105 hari

Keunggulan: Tahan terhadap kerontokan gabah dan rebah, dengan tekstur nasi pulen.

Potensi hasil panen: 8-11 ton per hektar

5. Padi IF16

Keunggulan: Batang kuat, tahan rebah, dan tahan terhadap penyakit serta hama, termasuk wereng dan busuk leher.

Potensi hasil panen: Bisa mencapai 14 ton per hektar

Cocok untuk: Lahan persawahan yang sering diterpa angin kencang.

BACA JUGA:5 Varietas Padi Unggul untuk Lahan Sawah Tada Hujan, Tahan Kekeringan, Penyakit, dan Potensi Hasil Tinggi

6. Padi Inpari 42 Agritan GSR

Keunggulan: Tahan terhadap penyakit Blast, serta penyakit bakteri dan jamur. Tahan terhadap hama wereng batang cokelat.

Umur tanam: 112 hari setelah tanam

Potensi hasil panen: 10,58 ton per hektar

7. Padi M400

Keunggulan: Tahan terhadap berbagai jenis hama, tahan rebah, dan memiliki kadar rendemen tinggi.

Potensi hasil panen: 8,8-11 ton per hektar

Cocok untuk: Berbagai jenis lahan dengan kondisi cuaca yang bervariasi.

BACA JUGA:Cara Memperbanyak Anakan Padi, Dijamin Hasil Melimpah, Tidak Butuh Tambahan Biaya

8. Padi Sertani 14

Keunggulan: Padi genjah (umur pendek), hanya membutuhkan 85 hari untuk panen. Mudah perawatannya dan hasil panen melimpah.

Potensi hasil panen: 13-15 ton per hektar

Cocok untuk: Petani yang menginginkan hasil cepat dengan perawatan mudah.

9. Padi SR Genjah

Keunggulan: Memiliki umur tanam yang sangat pendek, hanya 75 hari. Tahan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dan beberapa jenis penyakit jamur.

Potensi hasil panen: 10-12 ton per hektar

BACA JUGA:3 Jenis Benih Padi Unggul Paling Banyak Petani Tahun, Hasil melimpah, tahan Penyakit

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, varietas Sertani 14 memiliki potensi hasil panen yang tertinggi, mencapai 13-15 ton per hektar.

Perlu diingat bahwa setiap lahan memiliki karakteristik berbeda, seperti struktur tanah, ketinggian, dan iklim.

Sebagai contoh, jika lahan Anda berada di dataran tinggi, pastikan memilih varietas yang cocok untuk dataran tinggi, agar hasilnya maksimal.

Begitu juga jika lahan Anda berpasir, pilih varietas yang sesuai dengan jenis tanah tersebut. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan