Ini 5 Penyebab Bayi Susah BAB dan Cara Efektif Mengatasinya
Jika bayi terlihat mengalami kesulitan BAB, segera lakukan penanganan dan jangan abaikan kondisi ini-istimewa-halodoc
RadarSelatan.bacakoran.co - Sebaiknya ibu jangan mengabaikan penurunan frekuensi BAB pada bayi. Selain itu, perhatikan juga kondisi BAB pada bayi. Jika bayi terlihat mengalami kesulitan BAB, segera lakukan penanganan dan jangan abaikan kondisi ini.
Nah, ada berbagai penyebab bayi mengalami kesulitan BAB. Salah satu penyebabnya masalah pada pencernaan. Selain itu, ibu juga perlu mengetahui gejalanya agar kondisi ini dapat segera teratasi, sehingga tidak menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang bayi.
BACA JUGA:Jangan Dikonsumsi Terlalu Banyak, 5 Makanan Ini Memicu Asam Urat
BACA JUGA:Harus Diketahui, Ini 5 Ciri Luka di Kaki Akibat Diabetes
Ada berbagai penyebab bayi susah BAB yang perlu ibu ketahui. Setelah mengetahui penyebabnya, dokter akan menentukan perawatan yang tepat untuk anak. Nah, beberapa penyebab bayi susah BAB.
1. Kelahiran prematur
Bayi yang mengalami kelahiran prematur akan berisiko tinggi mengalami konstipasi. Hal ini terjadi karena sistem pencernaan bayi yang belum optimal saat lahir.
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan Publik dengan Penguatan Infrastruktur Teknologi Informasi
BACA JUGA:Sekda Seluma Pastikan Gaji CASN Sudah Teranggarkan di 2025
Alhasil, pengonsumsian ASI akan bergerak lebih lambat melalui pencernaan sehingga tidak terproses dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan feses menjadi keras dan kering sehingga bayi mengalami konstipasi.
2. Dehidrasi
Kekurangan cairan dapat menyebabkan bayi mengalami konstipasi. Saat bayi dehidrasi, maka feses akan menjadi keras dan kering sehingga sulit untuk dikeluarkan. Untuk itu, pastikan bayi mendapatkan cukup ASI untuk mencegah konstipasi.
3. Mengalami gangguan kesehatan
Selain kekurangan cairan, bayi juga dapat mengalami konstipasi ketika mengalami gangguan kesehatan, khususnya pada sistem pencernaan.
BACA JUGA:Bibit Lele dan Nila BBI Suku Tiga Nasal Siap Dipasarkan
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Pastikan Masyarakat Bisa Mengakses Layanan Kesehatan
4. Asupan susu formula
Jenis makanan yang diberikan kepada bayi memengaruhi pola buang air besarnya.
ASI mengandung nutrisi alami dan serat yang lebih mudah cerna, sehingga cenderung meminimalkan risiko sembelit.
Di sisi lain, formula susu cenderung memiliki komposisi yang berbeda dan mungkin kurang serat, yang dapat menyebabkan bayi lebih sulit buang air besar.
5. Perubahan pola makan
Ketika bayi sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI, kondisi ini dapat meningkatkan risiko konstipasi. Perubahan pola makan dapat memengaruhi konsistensi dan frekuensi buang air besar.
Makanan yang kurang serat dan perubahan tekstur juga bisa memicu perubahan dalam pencernaan bayi. Jadi, pastikan ibu memberikan tahapan tekstur yang tepat pada bayi.
BACA JUGA:Tinggi Kandungan Purin, 5 Sayuran Ini Tidak Baik bagi Penderita Asam Urat
BACA JUGA:Curah Hujan di Bengkulu Diperkirakan Meningkat Akhir November
Cara Mengatasi Bayi Susah BAB
Lalu, bagaimana mengatasi bayi susah BAB? Ibu bisa mencoba untuk melakukan beberapa cara sederhana di rumah sebagai langkah perawatan yang pertama, seperti:
1. Mandikan dengan air hangat
Ibu juga bisa memandikan anak dengan air hangat. Perawatan ini membuat anak menjadi lebih rileks dan nyaman, sehingga mengurangi rewel yang terjadi ketika anak kesulitan BAB.
Melansir dari International Scholarship Conference dengan judul The Effectiveness of Warm Water Therapy for Constipation, air hangat bisa melembapkan feses dalam usus sehingga feses menjadi lebih mudah dikeluarkan.
2. Perbanyak asupan air putih
Selain memberikan ASI, jika anak sudah memasuki usia 6 bulan ke atas, ibu bisa memberikan anak asupan air putih. Melansir dari Current Research in Nutrition and Food Science dengan judul Water Intake, Dietary Fibre, Defecatory Habits and its Association with Chronic Functional Constipation, kurang air putih dapat menyebabkan feses menjadi keras sehingga memicu terjadinya konstipasi.
Dengan memberikan banyak air putih, maka feses akan lebih lembut dan mudah bergerak pada saluran pencernaan sehingga menurunkan konstipasi pada anak.
3. Berikan pijatan lembut
Ibu juga bisa memberikan pijatan lembut pada bagian perut bayi untuk membantu melancarkan BAB. Melansir dari Jurnal Kedokteran Universitas Lampung dengan judul Pengaruh Terapi Pijat Terhadap Konstipasi, pijat dapat menstimulasi gerakan peristaltik dan meningkatkan frekuensi buang air besar pada pengidap konstipasi.
Teknik pijat dapat mengatasi konstipasi karena berkaitan dengan kombinasi stimulasi dan relaksasi. Namun, sebelum memijat bayi, pastikan suhu ruangan nyaman untuk bayi saat tidak menggunakan pakaian, hangatkan tangan ibu terlebih dahulu, dan buatlah suasana yang nyaman.
BACA JUGA:Kadiskan Bengkulu Selatan Optimis Pembangunan Pelabuhan Perikanan Terwujud