Memupuk Cinta Tanah Air pada Peringatan Hari Santri
Memupuk Cinta Tanah Air pada Peringatan Hari Santri-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Dari hadits di atas, maka dapat dipahami secara jelas bahwa Nabi Muhammad SAW sangat cinta terhadap Makkah sebagai tanah kelahirannya, tanah tempat ia tumbuh dan berkembang. Demikian pula dengan umat Islam yang ada di Indonesia, mereka lahir, tumbuh, berkembang hingga wafat dan dikebumikan di Indonesia.
Mustahil bagi siapa pun, jika tidak memerlukan negara sebagai tempat bernaung hingga akhir hayatnya. Di antara kebutuhan manusia adalah adanya negara tempat bernaung dan menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman. Dengan demikian, negara harus dijaga dengan menumbuhkan cinta terhadap negara dan bangsa Indonesia.
Hadirin Jama'ah Jumat yang dimuliakan Allah
Tidak cukup sampai di sini, kecintaan Nabi Muhammad SAW terhadap negaranya juga pernah ia ungkapkan ketika berada di Madinah. Cerita dari Sayyidah Aisyah RA, suatu hari Abu Bakar dan Bilal mengalami demam yang memang saat itu sedang mewabah di Madinah.
Ketika Bilal hendak sembuh, ia mengumandangkan sebuah nasyid: "Ketahuilah! Apakah aku bermalam di sebuah lembah dan disekitarku rerumputan? apakah aku akan pergi ke Majannah dan mengambil airnya? Apakah tampak di hadapanku Syamah dan Thafilah?"
Dalam penjelasannya, Majannah, Syamah dan Thafilah merupakan tempat yang dekat dengan Makkah.
Mendengar nasyid Bilal seperti ini, lantas Nabi Muhammad SAW berdoa: "Ya Allah! Cintakanlah kami kepada kota Madinah sebagaimana cinta kami kepada Makkah atau lebih. Ya Allah! Berkatilah sha' dan mudd kami dan sahihkanlah. Serta pindahkan demam kami ke al-Jahfah (sebuah daerah yang banyak kesyirikan)." (HR. Bukhari/1889)
Hadits ini mirip dengan apa yang diajarkan oleh para pendahulu bangsa ini: “Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung."
Hal ini mengajarkan kepada umat Islam, bahwa ketika seseorang berpindah dan menempati daerah baru, maka harus cinta terhadap daerah baru tersebut tanpa menceritakan keburukan tempat yang lama.
Hadirin Jama'ah Jumat yang dimuliakan Allah
Allah SWT berfirman: "Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) yang aman ini". (At-Tin: 1-3)
Dalam ayat di atas, Allah SWT menyebutkan negara yang aman dengan sumpah. Manna'ul Qathan dalam kitabnya al-Mabahits Fi Ulumil Qur'an menegaskan, salah satu kebiasaan bangsa Arab adalah bersumpah dalam berbagai hal, termasuk hal sepele.
Namun al-Qur'an hadir dengan redaksi sumpah yang berisi hal besar dan penting. Baik dari sisi hakikat maupun i'tikad.
Dengan demikian, ayat di atas dapat dipahami bahwa keamanan negara amat penting. Karena sebagai hal penting maka bukanlah hal berlebihan ketika menjadi keyakinan. Sebagaimana para pendiri bangsa ini menanamkan kecintaan terhadap negara dengan slogan hubbul wathan minal iman, cinta tanah air adalah bagian dari iman.
Hadirin Jama'ah Jumat yang dimuliakan Allah