Harmonisasi, Kunci Kebahagiaan Keluarga di Dunia dan Akhirat

Harmonisasi Kunci Kebahagiaan Keluarga di Dunia dan Akhirat-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Salah satu tujuan agung Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan di dunia ini adalah agar tercipta rasa nyaman dan damai.

Andai Allah hanya menciptakan laki-laki saja di muka bumi, niscaya kenyamanan dan kedamaian itu tidak terwujud, demikian juga sebaliknya andaikan hanya ada perempuan saja di dunia ini. Allah sudah menegaskan ini dalam firman-Nya yang berbunyi:

Artinya, “Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya.

Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum [30]: 21)

Kata litaskunu ilaiha (supaya kalian merasa nyaman) pada ayat di atas secara tegas menunjukkan Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dari jenis mereka sendiri (manusia), adalah untuk mewujudkan rasa tenteram.

Kemudian, setelah ada sakinah (rasa nyaman) antara keduanya, maka hubungan akan semakin kuat dengan terwujudnya mawaddah (rasa cinta) dan ra?mah (rasa sayang).

Sebab, sebagaimana Ibnu Katsir menegaskan dalam tafsirnya, mawaddah dan ra?mah merupakan dua unsur penting yang menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga.

Tentu, semua ini bisa tercipta melalui ikatan pernikahan yang sah secara agama. (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil ‘Azhim, [Beirut: Darul Kutub al-Ilmiah, 2018], juz VII, h. 309)

Terwujudnya keharmonisan dalam rumah tangga sangat penting. Sebab, keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling pokok bagi setiap individu untuk menghadapi lingkungan sosial yang lebih luas dan kompleks.

Keluarga yang harmonis akan menciptakan sosok-sosok anggota keluarga yang bisa mengaplikasikan keharmonisan itu di lingkungan lain seperti di tempat kerja,

sekolah, termasuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, dalam satu hadits diriwayatkan,

Artinya: “Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, 'Rasulullah saw bersabda, ‘Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.’” (HR Tirmidzi)

Hadits di atas menunjukkan adanya prioritas dari Rasulullah tentang aktivitas seseorang terhadap keluarganya. Banyak laki-laki dan wanita-wanita tangguh terlahir dari keluarga yang harmonis, demikian pula tidak sedikit anak-anak yang berprestasi dididik dalam lingkungan keluarga yang rukun.

Oleh sebab itu tidak berlebihan jika disebut keberhasilan negara dalam membangun kerukunan sangat dipengaruhi oleh sosok-sosok yang mampu menciptakan keharmonisan dalam rumah tangganya sendiri.

Tag
Share