Hadirin rahimakumullah, suatu ketika, datang seorang perempuan ke hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tujuan agar beliau berkenan memperistri putrinya.
Perempuan itu memuji putrinya di hadapan beliau dengan mengatakan bahwa putrinya sangat cantik jelita dan memiliki kesehatan yang sempurna. Bahkan sakit kepala pun tidak pernah ia rasakan.
Rasulullah lantas menjawab “Saya tidak membutuhkannya, saya tidak mau menikahinya.”
Kenapa Rasulullah menolak tawaran itu? Karena beliau mengetahui bahwa seseorang yang berlimpah kesenangan di dunia dan tidak pernah ditimpa musibah, maka ia adalah orang yang sedikit kebaikannya di akhirat.
Seseorang yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah akan menimpakan pada dirinya berbagai musibah di dunia.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda: “Manusia yang paling berat ujian dan musibahnya adalah para nabi, kemudian orang-orang yang di bawah derajat mereka,
kemudian orang-orang yang di bawah derajat mereka. Seseorang diuji berdasarkan sekuat apa ia pegangteguh agamanya” (HR at-Tirmidzi, Ahmad dan lainnya).
Diceritakan bahwa ada seorang yang shalih, kedua tangannya terpotong, kedua kakinya terpotong dan kedua matanya buta. Ia juga terjangkit suatu penyakit yang menggerogoti beberapa anggota tubuhnya.
Anggota-anggota tubuhnya yang terkena penyakit itu menjadi menghitam lalu berjatuhan dan berguguran. Tidak ada satu pun yang mau merawatnya. Ia dibuang di jalanan. Banyak serangga yang mengerubungi kepalanya dan menggigitnya.
Namun apa daya. Ia tidak punya tangan untuk menjauhkan dirinya dari serangga-serangga itu. Ia juga tidak punya kaki untuk bergerak dan berpindah dari tempat duduknya.
Suatu ketika, beberapa orang melewatinya. Ketika melihat orang shalih tersebut, mereka mengatakan: Subhanallah, alangkah tabah dan sabarnya laki-laki ini.
Mendengar perkataan mereka, orang shalih itu kemudian mengatakan: “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan hatiku khusyu’, lisanku berdzikir, dan badanku bersabar atas musibah.
Ya Tuhanku, seandainya Engkau menimpakan kepadaku musibah seberat apa pun, tidaklah aku bertambah kepada-Mu kecuali rasa cinta.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Aamiin. (**)