Harga Cabai Turun Jadi Rp 30 Ribu, Petani Seluma Menjerit

Rabu 18 Sep 2024 - 17:52 WIB
Reporter : Fauzan
Editor : Suswadi AK

radarselatan.bacakoran.co - TAIS, Meskipun sebelumnya harga cabai di wilayah Seluma sempat mencapai Rp 60 ribu perkilogram. Namun kemarin harga cabai turun drastis hingga hanya Rp 30 ribu perkilogram.

Hal ini mengakibatkan sejumlah petani cabai di wilayah Seluma menjerit lantaran harga cabai tidak sebanding dengan biaya penanaman.

BACA JUGA:Pemdes Bandung Ayu Deklarasi Desa Layak Anak, Kades: Kemerdekaan Anak Hak Mutlak!

BACA JUGA:Bengkulu Siap Gelar Rakor Pembudayaan Literasi dan Kreativitas Nasional

Salah seorang petani cabai di Kelurahan Rimbo Kedui, Helmi (48) mengatakan selain harga cabai yang saat ini sedang turun. Produksi tanaman cabai juga menurun. Hal ini jelas menjadi beban bagi petani cabai di Seluma saat ini.

"Tanaman cabe merah keriting seluas 1 hektar hampir setahun ini, sudah tidak produktif lagi. Karena batang, daun keriting dan menguning, hingga layu bahkan cabainya membusuk di pohon," keluhnya.

BACA JUGA:Mau Jadi KPPS Pilkada 2024? Ini Syarat Lengkapnya

BACA JUGA:Sudah 4 Kali Ganti Bupati, Pembangunan Masjid IC Tak Kunjung Selesai

Biasanya, dengan luas lahan tanaman cabai 1 hektar lebih, Helmi bisa memanen  2 kali dalam 1 minggu dengan jumlah 1 ton. Namun saat ini hasil tiap satu kali panen mengalami penurunan. Karena hanya  700 kilogram.

"Sudah sejak satu bulan ini hasil panen cabe tidak maksimal, akibat cuaca yang tidak menentu. Daun daun saja sekarang mulai menguning bahkan cabe banyak yang membusuk di batang," tegasnya. 

BACA JUGA:OPD Lingkungan Pemkab Bengkulu Selatan Diminta Terus Mendukung Gerakan Ekonomi Kreatif

BACA JUGA:Butuh Dukungan Fasilitas Untuk Kesiapan MPP Bengkulu Selatan

Menurutnya kondisi menurunnya produksi cabe ini diperparah lagi dengan harga cabe yang terjun bebas. Karena saat ini harga di pasaran Rp 30 ribu perkilogramnya. Dari sebelumnya Rp 60 ribu perkilogram.

"Hasil panen menurun, harga cabe juga murah. Kondisi ini sangat berdampak bagi petani," pungkas Helmi. (rwf)

Kategori :