karena dampaknya memerlukan waktu untuk terlihat dan harus dilakukan secara efektif, efisien, dan berkelanjutan.
“Kebijakan harus berkelanjutan, tidak hanya dari segi energi tetapi juga dalam proses pembangunannya,” tambah Tito.
BACA JUGA:Toyota Sequoia 2025, SUV Flagship, Mobil Terbaik Dikelasnya, Seperti Ini Spesifikasinya
Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengintegrasikan proses pembangunan transportasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP).
Dengan adanya visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan negara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan, tahap RPJP 2025-2045 perlu disusun dengan baik.
BACA JUGA:Raja SUV Kembali, Toyota Fortuner GR Sport 2025 Segera Meluncur, Siap Taklukkan Semua Jenis Medan
Setiap daerah harus memiliki konsep untuk 20 tahun ke depan, dan Tito menekankan pentingnya penyusunan dokumen tersebut sebelum akhir tahun ini.
Dokumen RPJM dan RPJP akan menjadi platform strategis yang mengarahkan pembangunan daerah, termasuk sektor transportasi.
BACA JUGA:Dacia Bigster, SUV Ramah Di Kantong, Mobil Terbaru Penuh Kejutan
Tito berharap pemerintah daerah tidak hanya terfokus pada aspek teknis, tetapi juga menyusun konsep strategis yang mendasari pembangunan di masa depan.
“Penting untuk memiliki konsep strategis untuk apa yang akan dikerjakan dalam 20 tahun atau 5 tahun ke depan. Tanpa konsep yang jelas,
BACA JUGA:Gempa Berkekuatan 5,6 SR Guncang Kaur, Pusatnya Berada di Barat Daya Bengkulu
pembangunan transportasi tidak akan berjalan sistematis, baik di tingkat nasional maupun daerah,” tutupnya. (**)