radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bengkulu Selatan bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinsos Kabupaten Bengkulu Selatan mendukung penuh program percepatan penurunan stunting.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni mengoptimalkan Gaek Asuh Stunting (GAASKEN STUNTING) dengan cara mengunjungi balita berisiko stunting. Terbaru mengunjungi balita di dua desa di wilayah Kecamatan Pino Raya.
BACA JUGA:Lakukan Penambangan Tanpa Izin, Warga Desa Seguring Diciduk Polisi
BACA JUGA:Revitalisasi Rampung 100 Persen, Gusnan Ajak Manfaatkan Spot Tebat Gelumpai
Dalam kunjungan itu hadir tim dari Dinas Sosial didampingi Kepala Desa setempat, ahli gizi, pihak Puskesmas, penyuluh kesehatan dan kader kesehatan desa setempat.
"Dengan program Gaasken Stunting ini, kami ikut mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan stunting sejak dini," kata Kepala Dinsos Bengkulu Selatan, Efredy Gunawan.
BACA JUGA:Jika Ada Tanda Seperti Ini, Waspada Anak Anda Mungkin Sudah Terpapar Narkoba
BACA JUGA:Ini Besaran Tunjangan dan Gaji Anggota DPRD Kaur
Dikatakan Efredy, selain memantau gizi dan perkembangan balita, tim juga meneliti dan mengawasi faktor lain yang dapat menyebabkan stunting seperti pola asuh, sanitasi dan lingkungan sekitarnya.
"Dinas Sosial Bengkulu Selatan mendukung kegiatan tersebut agar anak-anak di Kabupaten Bengkulu Selatan tidak ada lagi terkena stunting," pungkasnya.
BACA JUGA:Santri YSA Bengkulu Selatan Difasilitasi Layanan Antar Jemput Belajar
BACA JUGA:Polisi Masih Selidiki Asal Narkotika di Kabupaten Seluma
Stunting adalah kondisi ketika anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik, akibat kekurangan gizi kronis.
Stunting dapat terjadi karena asupan nutrisi yang tidak memadai saat ibu hamil maupun saat masa pertumbuhan anak. "Semakin tinggi angka stunting, maka kualitas sumber daya manusia (SDM) akan semakin sulit bersaing.
BACA JUGA:Program Sambungan Listrik Gratis Ditarget Tuntas September