radarselatan.bacakoran.co - KASI Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Bengkulu Selatan H. Medi Saherman, M.HI optimis program Satu TPQ Satu Desa dapat terwujud pada 2025.
Program ini dianggap penting karena TPQ merupakan wadah dasar masyarakat untuk belajar agama IsIam.
Untuk mewujudkan hal itu, dirinya akan menggandeng para Penyuluh Agama Islam (PAI) yang berada di tingkat KUA.
BACA JUGA:Tingkatkan Kesiapan Layanan MPP, DPM-PTSP Bengkulu Selatan Lakukan Pelatihan
BACA JUGA:Kontingen PON Bengkulu Diberangkatkan 6 September
"TPQ setiap desa agar segera dibentuk. Ini peran dan tugas penyuluh. Semua masyarakat harus terfasilitasi layanan ini," kata Medi.
Menurut Medi, hadirnya TPQ di suatu desa juga berdampak bagi aktifitas positif masyarakat. Anak-anak muda yang selama ini hanya fokus pada kegiatan kurang bermanfaat, kemudian bergeser mempelajari ilmu agama.
BACA JUGA:Erwin-Jonaidi Amankan Tiket Pilkada Seluma 2024 Dari PPP
BACA JUGA:Mobil Mirip Jimny, Body Mungil dan Lincah, Harga Rp 100 Jutaan
"Untuk pembina TPQ desa, kami sarankan kepada penyuluh masing-masing bersama pengurus masjid. Sedangkan untuk santrinya bebas, boleh dari mana saja," bebernya.
Sementara untuk jumlah TPQ keseluruhan di Bengkulu Selatan, dari 142 desa dan 16 kelurahan, total hampir 70 persen sudah ada TPQ.
BACA JUGA:BKD Provinsi Bengkulu Terbitkan Surat Edaran Netralitas ASN
BACA JUGA:Perluas Jangkauan Pelayanan, DLHK Bengkulu Selatan Tambah Armada
Kantor Kemenag Bengkulu Selatan secara rutin memantau aktivitas dan program TPQ yang dijalankan.
"Mudah-mudahan saja progam TPQ ini berjalan 100 persen. Sehingga tujuan untuk mencapai Bengkulu Selatan agamis tercapai," pungkasnya. (rzn)