RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sebelumnya berencaan merobohkan bangunan pemantau tsunami view tower yang ada di tengah kawasan Lapangan Merdeka Kota Bengkulu. Namun rencana perobohan ini masih akan dibahas dalam Forum Group Discussion) yang melibatkan pihak terkait.
Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, RA Denny-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu, RA. Denny mengatakan, FGD dengan mengundang tokoh-tokoh masyarakat dan sebagainya untuk mengkaji tentang kelayakan bangunan. “Apakah ini tetap kita pertahankan sebagaimana kondisi sekarang atau kita mau buat apa,” kata Denny.
BACA JUGA:LHKPN 30 Calon Anggota DPRD Seluma Lengkap
BACA JUGA:Soal Sertifikat Lahan, Sekda Seluma Minta OPD Kooperatif
Dikatakan Denny, Pemerintah mengedepankan keselamatan warga, jangan sampai adanya tower itu menimbulkan musibah bagi masyarakat yang ada di kawasan itu. Hasil FGD nanti menjadi acuan pemerintah dalam mengambil keputusan.
“Untuk waktunya kita masih menunggu hasil dari PU untuk mengkaji tentang kelayakan itu, nanti dikembalikan ke aset baru kita lakukan rapat FGD tersebut,” ujarnya.
BACA JUGA:Bengkulu Selatan Memasuki Peralihan Musim, Waspadai Bencana Alam, Terutama di Kawasan Aliran Sungai
BACA JUGA:Bengkulu Selatan Sudah Punya Perda Penanganan, Tapi Sampah Masih Berserakan Dimana-mana
Dikatakan Denny, jika nantinya bangunan itu akan dirobohkan, kemungkinan baru dilakukan tahun 2025. Dalam hal ini, Pemprov akan menyediakan anggaran.
BACA JUGA:Cina Kembal Berlah, Luncurkan Mobil Canggih Seharga Mobil Rush, Seperti Ini Speifikasinya
Penganggaran tersebut dibutuhkan karena kegiatan perobohan itu tidak bisa sembarang dilakukan. Karena kondisi di bawah tower tersebut terdapat bangunan dan ruangan-ruangan.
BACA JUGA:Peta Politik Pilkada Bengkulu Selatan Berubah, Belakangan Muncul Nama Elva Hartati, Bagaimana Yevri?
BACA JUGA:Kamtibmas di Bengkulu Selatan Belum Stabil, Razia Trantibum Terus Berlanjut
“Jika dirobohkan langsung ditakutkan akan ikut roboh bangunan yang ada di bawah, jadi pembongkaran dimulai dari atas dan sampai ke bawah,” demikian Denny.