radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Alih fungsi lahan sawah masih saja terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Peruntukannya beragam, ada yang dijadikan lokasi pembangunan namun kebanyakan dijadikan kebun kelapa sawit.
BACA JUGA:Hari Ini Dua Kasat Baru di Polres Seluma Lakukan Sertijab
Jika alih fungsi lahan ini terus berlanjut, maka tidak menutup kemungkinan dapat memicu terjadinya krisis pangan.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Selatan, Sakimin, S.Pt membenarkan beberapa lahan sawah sudah disulap menjadi perkebunan kelapa sawit.
Padahal menanam kelapa sawit di hamparan sawah itu sangat buruk dampaknya. Selain mengurangi luasan lahan sawah juga menyebabkan lahan sawah yang berada di dekat kebun kelapa sawit menjadi gersang karena akar kelapa sawit akan menyerap air dan usnsur hara di lahan sawah.
BACA JUGA:Puluhan Mahasiswa STIT Q Siap Diwisuda
"Jangan campur adukan antara sawah dan perkebunan sawit. Sawah khusus tanam padi, dan tidak perlu ditanami sawit. Kedepan itu lahan semakin sempit, makanya pertahankan areal persawahan yang masih ada saat ini, " tegasnya.
Dijelaskannya para petani hendaknya memaksimalkan produksi beras melalui pengelolaan tanaman padi yang sesuai standar. Karena kedepan potensi terjadinya krisis pangan sangat besar.
Jika alih fungsi lahan ini terus berlangsung, maka generasi penerus akan kalang kabut mencari sumber pangan.
BACA JUGA:Tuntaskan Program Seribu Jalan Mulus, Bupati Seluma Lakukan Titik Nol Pembangunan
Kalaupun petani ada permasalahan atau hambatan saat mengelola sawah, sebaiknya segera melapor dan berkoordinasi ke Distan Bengkulu Selatan. Bukan justru merubah lahan sawah menjadi peruntukan lain.
"Kami akan tegur masyarakat yang menjadikan sawah menjadi kebun kelapa sawit," tandasnya. (rzn)