radarselatan.bacakoran.co, TAIS - Warga Desa Talang Alai Kecamatan Air Periukan tetap menolak keberadaan kuari yang akan beroperasi di desa mereka.
Walaupun persoalan ini sudah dimediasi Pemkab Seluma, namun warga tetap pada pendiriannya.
BACA JUGA:Pemkab Seluma Pastikan Anggaran Pilkada Cukup
Salah seorang warga Desa Talang Alai, Mujamil mengatakan saat ini masyarakat masih menolak keberadaan kuari di desa mereka.
Namun penolakan itu masih harus dikoordinasikan lagi dengan warga lainnya, karena harus berdasarkan keputusan bersama.
"Untuk sementara ini kami tetap menolak keberadaan kuari di Desa Talang Alai. Karena hasil mediasi belum ada kesimpulan," ujar Mujamil.
BACA JUGA:Pimpinan Disiapkan Mobil Fortuner Baru, Bupati Dianggarkan Tahun Depan
Sementara itu masyarakat dijanjikan berbagai macam kontribusi dari pihak perusahaan kuari. Mulai dari penyaluran CSR, kemudian mengutamakan pekerja dari masyarakat desa setempat. Namun masyarakat tetap mengharapkan bahwa kuari tersebut tutup.
"Untuk keputusannya kami akan musyawarah lagi. Kami akan berkoordinasi kepada perangkat dan Kepala Desa. Karena sampai saat ini masyarakat tetap meminta perusahaan pengolahan batu tersebut tutup," tegasnya.
BACA JUGA:Perangkat Basawlu Kaur Terus Awasi Kegiatan Coklit
Sementara itu, Asisten III Ridwan Sabrin membenarkan telah mempertemukan masyarakat dengan pihak perusahaan kuari batu. Menurutnya antara masyarakat dan perusahaan sudah duduk bersama untuk mencari solusi yang terbaik.
"Alhamdulillah sudah sepakat, masyarakat masih ingin melakukan musyawarah di desa terlebih dahulu. Serta perusahaan telah menyetujui kompensasi yang dituntut oleh masyarakat.
BACA JUGA:Tangkapan Nelayan Pasar Bawah Dilirik Pembeli Jepang
Pemkab Seluma hanya memfasilitasi, untuk masalah kesepakatan pihak perusahaan bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat," pungkas Ridwan Sabrin. (rwf)