Istrinya Ditolak Berobat, Mantan Kabid Perawatan RSHD Manna, Protes Pelayanan Rumah Sakit

Senin 24 Jun 2024 - 10:44 WIB
Editor : Suswadi Ali K

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Mantan Kabid Perawatan RSHD Manna Zaheral S.Sos, MM, protes dengan kinerja rumah sakit umum daerah Bengkulu Selatan.
Hal itu lantaran istrinya yang membawa surat rujukan dari Puskesmas, malah ditolak oleh pihak RSHD Manna.

BACA JUGA:Puluhan Ribu Hektar Hutan Di Bengkulu Simpan Biji Emas, Perkiraan Cadangan Puluhan Ton, Ini Loaksinya

Mendatangi Graha Pena Radar Selatan, Zaheral mengaku membawa istrinya ke RSHD Manna, sekitar pukul 09.00 WIB.
Ia kemudian mendaftarkan istrinya untuk berobat di Poli Penyakit Dalam RSHD Manna sekitar pukul 09.15 WIB.
Nah, saat mendaftar itulah pelayanan tidak profesional diberikan petugas rumah sakit. Bagaimana tidak, Zaheral ditolak oleh petugas penerima pasien dengan alasan mereka hanya melayani pasien terbatas 30 orang per hari.

BACA JUGA:Ini Tips dan Langkah Agar Kamu Bisa Cepat Berenang Dari Pelatih Berlisensi A

“Padahal waktu baru menunjukkan pukul 09.15 WIB. Saya mendaftarkan istri saya yang kondisinya lemah karena diabetes yang diidap, malah ditolak pihak rumah sakit,” keluh Zaheral kepada Rasel.
Lebih disesalkan, sambung Zaheral, petugas hanya menolak mendaftarkan tanpa memberikan solusi kepada kami untuk mendapatkan layanan pengobatan.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Mandi di Sungai, Bujangan Nasal Dinyatakan Hilang

Sebagai mantan Kabid Perawatan, Zaheral menilai tindakan pihak rumah sakit tersebut tidak dapat dibenarkan.
“Kalau istri saya kuat, saya juga tidak akan membawa ke rumah sakit. Tapi istri saya sudah lemah, masa langsung ditolak seperti itu. Alasannya hanya melayani 30 pasien per hari. RSHD ini rumah sakit rujukan loh, saya membawa rujukan dari faskes (fasilitas kesehatan) pertama untuk berobat ke RSHD Manna ini,” tegas Zaheral.

BACA JUGA:2023, Realisasi BTT di Provinsi Bengkulu Hanya Rp26 Juta

Pensiunan pejabat daerah ini mengaku sangat menyesalkan pelayanan RSHD Manna yang dinilai tidak profesional.
“Seharusnya jika poli penyakit dalam kewalahan, bisa dialihkan ke dokter umum. Apalagi pasien rutin yang sangat membutuhkan pengobatan,” sambung Zaheral.

BACA JUGA:Waspada Penipuan Berkedok Bajak Akun Media Sosial, Modusnya Posting Jualan dan Promo

Ia berharap Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi dapat membenahi pelayanan RSHD Manna. Direktur RSHD Manna juga diminta untuk memberikan penegasan kepada bawahannya agar tidak pernah menolak pasien.

BACA JUGA:PENTING! Keluarga Jemaah Haji Dilarang Jemput ke Asrama Haji

“Bagaimana kalau pasien yang datang berobat itu dari daerah jauh. Artinya mereka tidak akan pernah mendapatkan pelayanan pengobatan jika petugasnya membatasi seperti itu. Jika memang tidak mampu, arahkan pasiennya berobat kemana. Ke UGD misal, karena orang datang ke sana untuk berobat, masa harus pulang lagi, besok datang lagi, sudah ada lebih 30 pendaftar lagi, tidak bisa lagi mendapat pengobatan,” pungkas Zaheral. (**)

Kategori :