radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Bengkulu Selatan bakal memeriksa semua otput atau keluaran dari Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) perusahaan dan medis.
Baik itu IPAL dari perusahaan industri kelapa sawit, puskesmas, rumah sakit dan aktivitas lain yang melibatkan penggunaan bahan kimia.
BACA JUGA:Polemik Perkebunan Kelapa Sawit di Kaur, Petani Plasma dan PT KGS Buat 5 Kesepakatan
BACA JUGA:Musim Hujan, Waspada Penyakit BEF Pada Ternak
Kadis LHK Bengkulu Selatan Ir. Haroni, SP menegaskan, pemeriksaan output IPAL perusahaan untuk menjaga kelestarian lingkungan sehingga biota alami tetap lestari.
Selain itu, pemeriksaan rutin IPAL sebagai bentuk antisipasi kerusakan lingkungan jangka panjang akibat paparan reaksi kimia dari zat yang tercampur dalam limbah.
BACA JUGA:Hadiri Rapat Paripurna Istimewa HUT Ke-21 Seluma, Gubernur Puji Pesatnya Pembangunan di Daerah Ini
“Tim kami akan turun ke lapangan. Terutama pemeriksaan rutin triwulan. Jadi ada beberapa indicator yang akan kami periksa, baik itu meliputi unsur biologi, fisika hingga unsur kima atau yang bersentuhan langsung dengan kelangsungan hidup biota alam,” ujarnya.
Lanjut Haroni, factor pertama kali yang mempengaruhi penurunan kualitas lingkungan lantaran banyaknya zat beracun yang masuk ke ekosistem alami.
BACA JUGA:HUT Kaur, Bupati Harapkan Terus Berkarya
BACA JUGA:PKPU Belum Terbit, Balon Bupati Masih Gamang?
Sehingga, zat kimia tersebut tidak terurai sempura dan memutus beberapa rantai makanan hingga menurunkan jumlah oksigen terlarut di dalam air.
“Khusus untuk perusahaan sawit, yakni indeks H (Potential Hydrogen), BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), DO (Dissolved Oxygen), padatan tersuspensi (TSS) dan kekeruhan air, dan Warna.
Kesemua parameter ini sangat penting di alam,” katanya. Begitupun untuk output IPAL medis beber Haroni, ada beberapa unsur yang memang harus diperhatikan.