radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Warga kawasan Teluk Sepang Kota Bengkulu mengeluhkan jalan di daerah mereka yang rusak dan berdebu. Warga menuding aktivitas pengangkutan batu bara sebagai penyebab utama jalan rusak dan berdebu.
Manager Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia, Cimbyo Layas Ketaren menyatakan, lalu lintas angkutan batubara telah membuat wilayah jalan yang digunakan warga Teluk Sepang diselimuti debu batubara.
BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Sepakat Dua Raperda Dibahas
"Tumpukan batubara dibiarkan terbuka. Akibatnya terjadi pelepasan panas karena swabakar," kata Cimbyo, Senin (13/5).
Cimbyo mengatakan, saat hujan menimbulkan air tirisan yang bercampur senyawa batubara, air tirisan ini bisa mencemari tanah dan sumur warga. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan tim Posko Lentera, jalan dari Pelindo sampai ke stockpile kondisinya rusak parah, banyak debu beterbangan saat cuaca panas. Tumpukan batubara juga dalam kondisi dibiarkan terbuka tanpa penutup tanpa drainase.
BACA JUGA:PLN Sepakat Jalur Tambak Dipadamkan Saat Tegangan Puncak
"Situasi ini dapat dipastikan berpengaruh terhadap kondisi lingkungan dan berakibat buruk terhadap kesehatan kaum rentan yang tinggal di Teluk Sepang," kata Cimbyo.
BACA JUGA:Popda Digelar, Pertandingkan Delapan Cabor
Dikatakannya, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap aktivitas PLTU batubara melalui panduan RKL/RPL PLTU batubara Teluk Sepang. Dari pemantauan itu pihaknya melihat bahwa FABA atau abu hasil pembakaran batu bara diduga dibuang secara sembarangan.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, BPBD Bengkulu Selatan Siaga Satu
"Abu ini mengandung senyawa Silika, NoX dan SoX yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan kerusakan paru paru," kata Cimbyo. (cia)