radarselatan.bacakoran.co - PINO RAYA, PT. Sinar Bengkulu Selatan (SBS) di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya kerap dinilai merugikan petani maupun pengepul kelapa sawit melalui aturan yang dikeluarkan perusahaan tersebut.
Hal itu membuat ratusan warga yang tergabung dalam Forum Persatuan Toke Sawit Bengkulu Selatan dan Aliansi Petani Sawit Bengkulu Selatan-Seluma, menggelar aksi demonstrasi di pabrik PT. SBS, , Kamis (9/5/2024).
BACA JUGA:Persiapan Penilaian KLA, DPPKB-P3A Lakukan Konsultasi
Aksi demo dimulai sekitar pukul 09.22 WIB. Sebelumnya melakukan aksi unjuk rasa, sebagian besar petani sawit dan pemilik ram berkumpul di area depan pabrik dengan pengawalan ketat aparat kepolisian beserta TNI.
Setidaknya ada tujuh tuntutan yang disampaikan massa. Di antaranya PT. SBS diminta agar tidak labil mengeluarkan aturan. Sebab aturan yang dikeluarkan selama ini dinilai merugikan masyarakat hingga petani sawit.
BACA JUGA:Melewati Dinamika Pemilu, Mari Menyatu Kembali Dalam Harmonisasi Bermasyarakat
Kedua, PT. SBS diminta mengevaluasi harga beli TBS, lantaran selama ini harga beli di PT. SBS sangat jauh dari pasaran.
Ketiga, massa meminta agar PT. SBS lebih transparan mengenai sistem sortir TBS yang dikirim petani.
Massa juga menuntut PT. SBS untuk mengevaluasi sistem kerja sama mitra yang selama ini dibangun. Massa juga meminta PT. SBS mengembalikan salinan KTP, KK hingga salinan sertifikat petani sawit yang sebelumnya dijadikan mitra.
BACA JUGA:Gusnan: Seluruh Masyarakat Harus Mudah Mendapat Pelayanan Kesehatan
PT. SBS diminta memperhatikan kondisi dan situasi perkebunan milik mitra. Baik melalui pembinaan rutin ataupun sosialisasi. Lalu massa meminta PT. SBS lebih memperhatikan kenyamanan mitra dalam menyuplai TBS.
Terakhir, massa meminta agar PT. SBS mengevaluasi kinerja asisten sortasi TBS agar lebih baik dalam memilah TBS yang layak masuk dan ditolak.
BACA JUGA:Kesadaran Warga Kurang, Ternak Masih Diliarkan
Pantauan di lapangan, suasana sempat panas lantaran Mill Manager PT. SBS terkesan lambat keluar ruangan. Tak hanya itu, massa sempat memaksa masuk ke area timbang PT. SBS, meski berhasil diredam oleh tim keamanan.
"Keluar Bos PT. SBS, PT. SBS ini jangan asal buat kebijakan. Jangan seenak hati buat aturan, kadang tidak ada pemberitahuan dengan kami tiba-tiba berubah dan rugikan petani," ujar Orator Aksi, Turisman (43) seraya dijawab sorakan meriah dari massa.