radarselatan.bacakoran.co - TAIS , Masyarakat di wilayah Kabupaten Seluma diminta selalu waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD).
Hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 hijriah ini jumlah kasus DBD yang terdata di Dinas Kesehatan Seluma sebanyak 161 kasus.
BACA JUGA:Mudik Kampung Halaman, Mobil Warga Bengkulu Selatan Masuk Jurang
BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Bengkulu Selatan Stabil, Tapi Pengepul Hentikan Pembelian
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, Rudi Syawaludin didampingi Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Masda, mengatakan kasus DBD di Kabupaten Seluma sudah menjadi perhatian serius.
Dinas Kesehatan juga sudah melakukan berbagai upaya untuk pengendalian agar kasus DBD tidak bertambah. "Sampai saat ini masih terus meningkat, sudah 161 kasus DBD di Kabupaten Seluma.
BACA JUGA:Alhamdulillah, THR Guru Sudah Ditransfer ke Rekening
BACA JUGA:Dituding Ikut Demo, Sekdes Dusun Baru Siap Bongkar Kedekatan Waka II dan Kades
Peningkatan kasus DBD ini diakibatkan karena cuaca saat ini musim penghujan. Ditambah kebersihan lingkungan yang tidak terjaga. Sehingga nyamuk penyebab DBD dengan mudah terus berkembang," tegas Masda siang kemarin.
Masda mengatakan perlu aksi dan kesadaran masyarakat juga untuk melaksanakan upaya pencegahan maupun memutus perkembangan nyamuk penyebar DBD dengan rutin membersihkan lingkungan, kemudian membuang sampah, membuang genangan air.
BACA JUGA:Residivis Pencurian Kembali Berulah, Bobol Rumah Tetangga Sendiri
BACA JUGA:Sekda: Ada Guru PPPK Siluman, Batalkan!
"Pada Januari ada 46 kasus, Februari 68 kasus, dan Maret 47 kasus. Jadi totalnya sebanyak 161 kasus," tegasnya kemarin.
Untuk penderita yang meninggal dunia ada dua orang di Desa Padang Pelasan, Kecamatan Air Periukan satu orang dan Desa Karang Anyar satu orang. "Sedangkan untuk yang paling banyak kasus DBD di wilayah Kembang Mumpo," tegasnya. (rwf)