radarselatan.bacakoran.co - MANNA, Kerusakan infrastruktur pertanian perlu menjadi perhatian serius Pemda Bengkulu Selatan. Pasalnya hampir disetiap wilayah, ada infrastruktur pertanian yang rusak.
Salah satunya di Desa Tambangan Kecamatan Manna. Lebih lima tahun saluran irigasi di desa tersebut rusak. Akibatnya air tidak bisa mengalir mengairi sawah masyarakat.
BACA JUGA:Meriahkan Ramadhan, Gelar Lomba Adzan dan Tilawah Quran
“Saluran irigasi yang rusak itu berfungsi mengiri sawah di hamparan Tanjung Tambangan Desa Tambangan. Tapi sejak irigasi itu rusak sekitar lima tahun lalu, air tidak lagi mengalir.
Akibatnya sawah kekeringan, tidak bisa digarap untuk ditanam padi,” kata Rido Hidayat, salah seorang warga Desa Tambangan.
BACA JUGA:Yandri, Kader PAN Asal Bengkulu Disiapkan Jadi Menteri Prabowo, Ini Kata Zulkifli Hasan
Dikatakan Rio, siring irigasi tersebut rusak akibat diterjang banjir tahun 2019 lalu. Usulan perbaikan sudah sering disampaikan ke pemerintah, namun belum ada respon. Padahal warga sangat berharap irigasi itu diperbaiki agar sawah bisa teraliri air.
“Sekitar 50 hektar sawah kekeringan akibat irigasi rusak. Petani pun mengalih fungsikan lahan sawah menjadi kebun sawit. Soalnya mau tanam padi tidak bisa, karena tidak ada air,” ungkapnya.
BACA JUGA:Tiga Kader Terima Mandat, Siapa Dapat Perahu Golkar?
Ia berharap perbaikan irigasi tersebut menjadi prioritas. Sehingga sawah bisa teraliri air, petani pun dapat menggarap sawah.
Sebab jika seluruh lahan sawah alih fungsi menjadi kebun sawit, hal itu akan menjadi ancaman menyebabkan krisis pangan. (yoh)