radarselatan.bacakoran.co - Kasus DBD di Seluma terus meningkat. Bahkan sampai hari Senin, 12 Februari 2024, tercatat 76 kasus DBD.
Satu pasien yang dinyatakan positif DBD juga tercatat meninggal dunia. Meskipun terdapat penyakit penyerta yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
BACA JUGA:Tersangka Korupsi Dana BOS SMK IT Al Malik Kembali Diperiksa
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma Rudi Syawaludin, didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Muhirin mengatakan bahwa saat ini Seluma darurat DBD.
BACA JUGA:Sistem Sudah Terbuka, Proposal Pengajuan Rehab Sekolah Bisa Dikirim
Kasus terbanyak di Kelurahan Masmambang. Tercatat sudah 30 kasus di kelurahan itu. "Sampai hari ini (kemarin) sudah 76 kasus DBD terjadi," ujarnya.
BACA JUGA:Formasi PPPK Satpol dan Damkar Resmi Diusulkan, Berikut Rinciannya
Kemudian untuk satu orang yang meninggal dunia yakni Warga Kecamatan Talo Kecil atas nama Neti Erni (50). Namun dia meninggal dunia bukan semata mata karena DBD.
BACA JUGA:Anjab dan ABK Pemda Bengkulu Selatan Segera Disusun, Ini Tujuannya
Melainkan karena hipertensi dengan tekanan darah 240 serta diabetes dengan kadar gula mencapai 300. "Untuk satu pasien dari Kecamatan Talo Kecil memang meninggal dunia karena DBD.
Hanya saja, ada penyakit penyertanya, yakni Hipertensi serta gula darah atau diabetes," tegas Muhirin kemarin.
BACA JUGA:Pembacok Lansia Ternyata Pernah Incar Suami Korban
Muhirin menambahkan, Bupati Seluma sudah mengumpulkan seluruh petugas puskesmas dalam rangka mencari solusi menurunkan DBD. Bupati sudah memerintahkan segera dilakukan penanganan serentak.
BACA JUGA:Berkas Perkara Pembakar Kantor Desa Segera Dilimpahkan
"Saat ini sudah dilakukan penanganan secara serentak. Serta paling utama adalah kebersihan lingkungan. Dengan membersihkan seluruh sampah serta media tempat berkembang biak nyamuk penyebab DBD.