BENGKULU, radarselatan.bacakoran.co - Kerusakan tutupan kawasan hutan di Provinsi Bengkulu cukup tinggi, dan menjadi ancaman bencana di daerah ini.
Menanggapi hal ini Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengakui jika kerusakan hutan di Bengkulu telah mencapai 13 persen dari total luasan yang ada.
BACA JUGA:TERLALU! 3 Tahun Siswi SMP Disetubuhi Ayah Kandung
"Memang sekarang harus berhati - hati, kalau musim hujan dengan intensitas tinggi potensi banjirnya cukup besar," kata Gubernur, Kamis, 1 Januari 2024.
BACA JUGA:Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun Ini Tipu Korbannya Hingga Rp250 Juta
Gubernur mengatakan, Pemerintah Provinsi Bengkulu, terus melakukan upaya perbaikan tutupan kawasan hutan. Salah satunya dengan upaya rehabilitasi hutan, mulai dari penanaman jutaan bibit bersama instansi terkait lainnya di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Tiga Senpi Anggota Polres Kaur Ditarik
Upaya ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi tutupan kawasan hutan. Upaya tersebut diharapkan dapat meminimalisir kerusakan terhadap kawasan hutan.
BACA JUGA:Penerimaan Siswa Berdasarkan Zonasi, Wajib Lampirkan KK Sebagai Syarat
"Kita juga berharap peran aktif seluruh elemen masyarakat dapat menjaga kawasan hutan. Termasuk juga memperbaiki tutupan hutan, dengan menggalakkan penghijauan," katanya.
BACA JUGA:2 Pemuda Kedurang Bobol Rumah, Gasak 3 HP dan Uang Rp3 Juta
BACA JUGA:Putra Kedurang Jabat Kepala Kantor Kemenag Bengkulu Selatan
Sebelumnya, Direktur Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Adi Junedi menyebut, luasan tutupan kawasan hutan di Provinsi Bengkulu terus berkurang, yang mengancam terjadinya bencana ekologi.
BACA JUGA:Bagikan Bibit Jambu Kristal, Dempo: Tumbuhkan Budaya Bertanam
BACA JUGA:Butuh Update Data Penurunan Stunting