radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ditingkat pengepul dan pabrik masih stagnan akhir-akhir ini. Hal ini lantaran pengaruh kurs dollar terhadap rupiah yang tidak berubah dan mengakibatkan harga jual CPO dunia stabilstabil.
Saat ini harga TBS ditingkat pengepul mencapai Rp2700 per kilogram. Sementara di pabrik, Rp2880 per kilonya. Jika dibandingkan periode dua bulan lalu, harga tersebut cukup kompetitif yang mana sebelumnya harga TBS ditingkat pengepul hanya Rp2400.
BACA JUGA:Cadangan Emas di Bukit Sanggul Seluma Hampir Pasti Dikeruk
Nuhardi (39) pengepul sawit asal Kecamatan Pino Raya membenarkan adanya kenaikan harga TBS sawit. Diakui Nuhardi, naiknya harga TBS disambut sumringah para petani.
"Alhamdulillah sekarang harga TBS stabil. Ini kabar baik bagi para petani dan masyarakat," ujar Nuhardi, Jumat (3/10/2025).
Lanjutnya, harga tersebut termasuk untuk semua jenis TBS atau biasa disebut dengan TBS universal.
"Tapi kalau diantar ke lapak, harganya bisa lebih tinggi lagi," imbuhnya.
BACA JUGA:25 Hektar Sawah di Desa Tumbuk Tebing Terendam, Petani Merugi
Terpisah, KTU PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) Softjan Tjiawi membenarkan belum ada perubahan terhadap harga sawit. Softjan menyebut besar kemungkinan harga bisa saja terus naik kedepannya, seiring dengan menguatnya harga rupiah.
"Memang perubahan kurs dollar sangat berpengaruh dengan harga CPO. Semakin rupiah menguat, maka CPO semakin mahal," jelasnya.
Masih kata Softjan, harga TBS seringkali tidak sama dengan harga pabrik lain. Hal ini karena selisih biaya operasional dan juga biaya lainnya.
"Memang ada selisih di pabrik satu dengan lainnya. Tapi selisihnya tidak terlalu jauh," jelasnya.
BACA JUGA:Pengusutan Dugaan Korupsi Dana Hibah Pilkada, Jaksa Temukan Informasi Penting
Oleh karena itu sambung Softjan, jika masyarakat ingin harga lebih tinggi. Sebaiknya antar langsung ke pabrik. "Kami berkomitmen, kedepannya harga TBS semakin stabil," Pungkasnya. (rzn)