RadarSelatan.bacakoran.co - Sayuran kol sangat akrab dalam keseharian kita. Ia kerap hadir dalam berbagai jenis hidangan seperti tumisan, sayur berkuah, hingga lalapan mentah yang menemani ayam atau ikan goreng.
Tak hanya itu, kol juga cukup populer jika digoreng kering karena cita rasanya yang gurih dan manis.
Kol sendiri merupakan sayuran yang kaya akan nutrisi. Di dalamnya terkandung serat, kalium, protein, asam folat, mangan, kalsium, magnesium, serta vitamin B6, C, dan K.
Namun, manfaat ini hanya akan diperoleh jika kol diolah dengan cara yang tepat.
BACA JUGA:Kamu Mengidap Diabetes, Tenang! 6 Pilihan Buah Ini Aman Untuk Dikonsumsi
BACA JUGA:7 Manfaat Lada Putih untuk Kesehatan, dari Meredakan Nyeri hingga Cegah Diabetes
Sayangnya, proses penggorengan dengan minyak panas, apalagi sampai kering, justru dapat merusak bahkan menghilangkan kandungan gizi tersebut.
Lebih jauh, konsumsi kol goreng yang berlebihan bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
Berikut ini lima bahaya konsumsi kol goreng secara berlebihan.
1. Meningkatkan Risiko Obesitas
Saat digoreng, kol menyerap minyak dan lemak jenuh dari penggorengan.
Akibatnya, kandungan kalorinya menjadi tinggi. Bila dikonsumsi secara rutin atau dalam jumlah besar, kol goreng bisa memicu kenaikan berat badan yang signifikan, apalagi jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan lain yang juga digoreng seperti ayam, lele, tahu, atau tempe.
BACA JUGA:Waspadai Gejala Diabetes yang Muncul Saat Bangun Tidur
BACA JUGA:Akar Bajakah, Cara Cepat Menurunkan Berat Badan dan Mencegah Diabetes, Begini Meraciknya
2. Meningkatkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Proses menggoreng kol menggunakan minyak panas, terutama jika melebihi titik asapnya atau digunakan berulang kali, bisa menghasilkan lemak trans.
Lemak trans merupakan jenis lemak berbahaya yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh dan memicu terbentuknya plak di pembuluh darah.
Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memicu penyakit jantung hingga stroke.
3. Memicu Risiko Kanker
Kol mengandung senyawa sulforaphane yang bersifat antikanker.
Namun, ketika digoreng, kol justru bisa menghasilkan senyawa berbahaya seperti akrilamida, zat kimia bersifat karsinogenik (pemicu kanker) yang terbentuk saat makanan kaya karbohidrat dimasak dalam suhu tinggi.
Penggunaan minyak secara berulang juga memicu oksidasi lemak yang meningkatkan kadar radikal bebas dalam tubuh.
BACA JUGA:Harus Segera Disadari, Ini Ciri-Ciri Diabetes Terjadi di Usia Muda
BACA JUGA:Dokter Spesialis Ungkap! Pasien Diabetes Harus Siapkan Ini Sebelum Mudik!
4. Meningkatkan Risiko Diabetes
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang digoreng secara rutin, termasuk kol goreng, dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.