radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Dalam gelapnya malam, satu per satu cahaya mulai memancar dari tiang-tiang jalan yang dulu mati suri.
Bupati Bengkulu Selatan, H Rifai Tajuddin, tampak serius mewujudkan janji kampanyenya, menyalakan 200 titik lampu baik di jalan dan fasilitas umum sebagai bagian dari Program 100 Hari Kerja bersama Wakil Bupati Yevri Sudianto.
Bukan lewat dana APBD, melainkan lewat dana tanggung jawab sosial (CSR) yang dihimpun dengan semangat kolaboratif. Sehingga dapat memberikan manfaat yang bagi masyarakat.
“Jadi ada yang sudah saya try, dalam hal itu saya usahakan dalam dana CSR, yah. Saya berusaha tidak APBD. Untuk APBD tetap saya masukkan jika tidak melanggar ketentuan, semuanya. Jadi kita pelajari dan telaah," ujar Rifai, Senin 30 Juni 2025.
BACA JUGA:Waspada! Perempuan Kerap Jadi Target Pelaku Kejahatan Hipnotis
Sebanyak lima titik uji coba telah dilakukan di kawasan Jalan Letnan Tukiran. Dari sana, Rifai mengaku telah menemukan satu merek lampu yang dinilai paling efektif dari segi ketahanan dan pencahayaan.
“Maka sudah saya try, ada satu merek yang bagus. Tingkat keterangnya bagus, ketajamannya ke bawah juga bagus dan sampai ke lantai jalan. Itu ada di seputaran Jalan Letnan Tukiran, ada 5 titik yang sudah kami coba, yang selama ini sebelumnya sudah mati semua,” jelasnya.
Rifai tak ingin sekadar memasang, namun memastikan setiap lampu berfungsi optimal. Ia menyebut uji coba ini sebagai bagian dari evaluasi teknis agar penerangan yang diberikan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Nah untuk lampu ini kita try karena apa? Untuk mengecek lampu itu tahan atau tidak. Jangan sampai dipasang dan baru dipakai 15 hari terus rusak,” sambungnya.
BACA JUGA:Hari Bhayangkara ke 79, Polsek Kota Manna Terima Penghargaan Mapolsek Terbersih
Optimisme pun ditegaskan. Ia menargetkan 200 titik lampu akan rampung sebelum 17 Agustus 2025, menjadikan peringatan Hari Kemerdekaan di Bengkulu Selatan lebih terang dari sebelumnya. Tak hanya menyinari jalan, tapi juga hingga ke pemakaman umum.
“Nah mungkin sebelum 17 Agustus 2025 ini, program awal sudah nyalah semua yang tiang listriknya ada tongkatnya itu. Nah untuk tiang listrik yang kita pasang itu mungkin sedikit butuh proses. Tapi yakinlah sebelum 100 hari, kita akan selesaikan,” ungkapnya penuh keyakinan.
Rifai juga menyinggung soal keberlanjutan. Menurutnya, perawatan lampu tidak memerlukan lembaga atau bidang baru, karena sudah diakomodasi oleh dinas teknis.
BACA JUGA:Gubernur Desak Percepatan Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai
“Secara teknis kita tidak perlu menambah organisasi khusus atau bagian khusus, karena sudah dimasukkan dalam perencanaan di PUPR. Ya jadi kita berdayakan itu, kita maksimalkan, dan kita edukasi juga masyarakat,” ujarnya.