RadarSelatan.bacakoran.co - Fase bunting besar merupakan fase yang sangat menentukan pada tanaman padi.
Jika pada fase ini tanaman padi diserang hama atau penyakit, maka peluang untuk mendapatkan hasil panen normal sangat kecil, bahkan petani bisa mengalami gagal panen.
Untuk mencegah hal itu terjadi, petani harus melakukan penyemprotan fungisida, sebagai tindakan pencegahan terhadap serangan penyakit jamur patogen yang biasa menyerang menjelang keluarnya malai.
BACA JUGA:Cara Efektif Mengatasi Bulir Padi Memutuh atau Bluk
Pencegahan dini ini perlu dilakukan karena kalau jamur menyerang setelah malai keluar, pengendaliannya akan jauh lebih sulit dan bisa berdampak pada hasil panen.
Beberapa penyakit jamur pantogen yang perlu diwaspadai diantaranya: busuk leher, bercak daun, hawar daun, hawar pelepah dan penyakit jamur oncom.
Agar semua jenis penyakit ini bisa dicegah secara efektif, petani disarankan menggunakan fungisida yang mengandung dua bahan aktif.
BACA JUGA:Keunggulan Padi Denok Taiwan Serta Tips Perawatannya Agar Hasil Melimpah
Jika hanya menggunakan fungisida berbahan aktif tunggal, biasanya hanya efektif untuk satu atau dua jenis penyakit saja.
Fungisida yang dianjurkan yang mengandung Trifloxystrobin dan Tebuconazole karena kedua bahan aktif ini bekerja sinergis untuk mencegah seluruh jenis jamur patogen yang umum menyerang pada fase generatif.
Cara pemakaiannya dosis 12,5 gram untuk satu tangki 16 liter, larutkan butiran Nativo 75 WG dalam air, aduk hingga merata.
Masukkan ke tangki sprayer, lalu semprotkan secara merata ke seluruh tanaman. Waktu terbaik penyemprotan pagi atau sore hari saat cuaca cerah.
BACA JUGA:Padi Galur Kharisma: Potensi Hasil Tinggi, Tahan Tahan Terhadap Serangan Hama
Untuk 1 hektar lahan dibutuhkan sekitar 15 tangki kapasitas 16 liter. (**)