radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Wacana pembangunan sekolah rakyat yang digadang pemerintah pusat melalui Kemensos RI di Kabupaten Bengkulu Selatan terus dimatangkan.
Rabu (23/4/2025) lalu, tim dari pusat turun langsung ke Bumi Sekundang Setungguan untuk melakukan survei titik lokasi pembangunan sekolah yang berbasis boarding school atau berasrama tersebut.
BACA JUGA:Pansus DPRD Bengkulu Selatan terkait PT. Jatropha Turun ke Lapangan, Hasilnya?
Adapun leading sektor perencanaan pembangunan sekolah rakyat yakni Bappeda-Litbang Bengkulu Selatan berkolaborasi dengan Dinsos Bengkulu Selatan.
Saat ini, tim Bappeda yang dipimpin langsung Kepala Bappeda-Litbang Bengkulu Selatan Fikri Aljauhari, S.STP, M.Si telah menyelesaikan sejumlah berkas.
BACA JUGA:Segera Hadapi Sidang Putusan, Eks Direktur RSHD Manna Yakin Tidak Bersalah
Mulai dari peta perencanaan, kompisisi jaringan internet di sekolah rakyat, lalu perlengkapan administrasi berupa pembebasan lahan.
Saat ditemui Rasel di ruang kerjanya hari Kamis (24/4/2025) kemarin, Fikri menyebut bahwa di Provinsi Bengkulu hanya Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur yang masuk nominasi pembangunan sekolah rakyat.
BACA JUGA:Jaga Persatuan Dengan Shalat Berjamaah
Dengan demikian, Fikri menyebut bahwa program ini adalah kabar bahagia untuk masyarakat Bengkulu Selatan.
“Memang hanya ada dua kabupaten yang sudah dilirik tim pusat, Kabupaten Bengkulu Selatan sangat potensial. Maka itu, berani kami sampaikan bahwa hingga hari ini (kemarin, red) berkas yang dibutuhkan sudah diproses,” ujar Fikri.
BACA JUGA:Hasil Rekapitulasi PSU Pilkada Bengkulu Selatan Rifai-Yevri 52%, Suryatati-Ii Sumirat 45%
Lanjut Fikri, pembangunan sekolah rakyat sendiri bukan tanpa tujuan. Sekolah rakyat yang sejatinya diperuntukkan untuk mengatasi kemiskinan lewat jalur pendidikan, dihadirkan pemerintah sepenuhnya untuk memberikan ruang sebesar-besarnya untuk anak warga kurang mampu mendapatkan pendidikan layak dan modern.
Tak sampai disitu, Fikri bahkan menyebut layanan pendidikan sekolah rakyat nantinya setara dengan pendidikan taraf internasional dengan semua layanan gratis, termasuk biaya makan, tempat tinggal dan kebutuhan penunjang pendidikan.
BACA JUGA:Helmi Ingin Jadikan Bengkulu Sebagai Provinsi Konservasi