radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan, Sakimin, S,Pt menyebut hampir 100 persen petani di Bengkulu Selatan sudah menggunakan bibit unggul padi. Hal ini dinilai sangat baik dan berdampak bagi hasil panen setiap triwulannya.
Sakimin mengaku, meningkatnya penggunaan bibit unggul karena petani sudah sadar bahwa peran pertama keberhasilan pengelolaan sawah dimulai dari bibit unggul, lalu pemupukan.
BACA JUGA:Razia Ternak Dinilai Belum Berikan Dampak Signifikan, Satpol PP Diminta Kerja Lebih Ekstra
“Mungkin tinggal petani padi yang sifatnya nomaden atau padi darat yang belum menggunakan bibit unggul. Tapi jumlahnya tidak banyak, makanya kami katakana hampir 100 persen petani padi di Bengkulu Selatan sudah gunakan bibit unggul. Ini semua ada datanya dengan kami,” ujar Sakimin.
Lanjut Sakimin, penggunaan bibit unggul yang dimanfaatkan petani berasal dari berbagai sumber.
Ada yang berasal dari bantuan pemerintah, hibah ataupun stok mandiri yang dibeli oleh petani. Masih kata Sakimin, bahwa saat ini juga sudah banyak petani millennial yang terjun ke sawah.
“Berkat kerja keras PPL di lapangan, masyarakat khususnya anak muda mulai banyak turun ke sawah. Ini sebenarnya bagus, karena pertanian padi ini harus dilaksanakan secara kontinyu dan juga semaksimal mungkin,” katanya.
BACA JUGA:Jelang PSU Pilkada Bengkulu Selatan, Tempat Hiburan Malam Bakal Dirazia
BACA JUGA:Willie Salim Tiba Di Bengkulu, Bawa Kuali 2 Meter Dari Jakarta
Agar pemanfaatan bibit unggul tersebut semakin seimbang, Sakimin menyebut bahwa pihaknya juga berupaya menambah stok pupuk bersubsidi bagi petani yang berhak menerima. Sehingga biaya operasional pengelolaan pertanian padi bisa ditekan.
“Tak bisa dipungkiri juga bahwa modal awal menggarap sawah sangatlah besar. Makanya kami bertekad agar pupuk subsidi ini jumlahnya semakin banyak. Kami selalu melakukan lobi kepada pemerintah pusat, termasuk juga bantuan alsintan,” tutupnya. (rzn)