RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bakal menaikkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), insentif atau jasa medis.
Program ini sebagai upaya dan langkah stategis Pemprov Bengkulu mengatasi tingkat perekonomian rakyat yang relatif belum merata.
Wakil Gubernur Bengkulu, Ir, Mian mengatakan, hal tersebut sebagai upaya perwujudan tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik.
BACA JUGA:Cegah Perubahan Iklim, 2.500 Batang Pohon Akan Ditanam
BACA JUGA:AMAN Minta Gubernur dan Wagub Provinsi Bengkulu Akui Keberadaan Masyarakat Adat
"Untuk mekanisme akan sesuai dengan regulasi dan aturan yang berlaku," kata Mian, Rabu (26/2/2025).
Mian memastikan untuk peningkatan nilai TPP akan disesuaikan dengan kekuatan keuangan viskal daerah. Sehingga tidak membebani pengeluaran daerah.
"Kita sesuaikan dengan anggaran daerah, tentunya tidak akan membebani keuangan daerah," kata Mian.
BACA JUGA:Kunci Sukses dalam Bisnis! Ini 7 Sikap dan Perilaku Seorang Wirausaha
BACA JUGA:5 Strategi Ampuh Memulai Usaha Kue Kering Menjelang Lebaran
Mian mengatakan, untuk peningkatan TPP, Insentif atau jasa medis tersebut, akan dikoordinasikan dengan DPRD Provinsi Bengkulu. Hal ini terkait regulasi agar tidak menyalah aturan.
"Kita akan bucarakan dulu dengqn DPRD, sehingga tidak menabrak aturan yang ada," kata Mian.
BACA JUGA:Bisnis Anda Tumbuh? Cek Laporan Laba Rugi! Begini Rumus Menghitung Keuntungan
BACA JUGA:Pemprov DKI Jakarta Buka Pendaftaran Mudik Gratis 2025, Ini Cara Daftar dan Tujuannya
Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi MM mengatakan kebijakan ini tentunya dikoordinasikan bersama Pemprov Bengkulu agar jangan sampai membebankan keuangan daerah.
Sumardi juga menyebut selain peningkatan, TPP, insentif atau jasa medis tersebut, pihaknya juga mendorong agar dibayarkan secara lancar tanpa adanya keterlambatan.
BACA JUGA:10 HP Terbaik Harga 2 Jutaan, RAM 8/256, Layar AMOLED 120Hz, Ini Daftarnya
BACA JUGA:7 Ide Takjil Buka Puasa yang Laris dan Mudah Dibuat
"Kita juga mendorong agar pembayaran TPP ataupun insentif bagi ASN dapat dilakukan dengan tepat waktu," pungkas Sumardi.
(cia)