Padi Unggul Tak Ada Lawan, Bulir Besar, Malai Panjang dan Tahan Penyakit

Kamis 30 Jan 2025 - 12:39 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : sahri senadi

RadarSelatan.bacakoran.co - Memilih benih merupakan Langkah wal bagi petani padi untuk mendapatkan asil anen melimpah.

Biasanya para ptani akan berlomba lomba menanam enh padi unggul yang cocok untuk ditanam i ahan mereka.

Pada musim tanam pertama tahun 2025 ada beberapa jenis padi unggul yang paling dicari petani karena keunggulannya.

Salah satu varietas yang paling diburu adalah Cibatu 06. Padi ini berasal dari Ciamis, Jawa Barat, dan saya kembangkan di daerah Jawa Tengah.

BACA JUGA:Resep Membuat Rumpun Padi Besar, Jumlah Anakan 70 Hingga 80 Batang, Biaya Murah Pengmpelmentasian Gampang

Padi ini memiliki malai panjang, bobot bulirnya berat dan bisa panen setelah berusia 100 hari setelah tanam.

Padi Cibatu 06 memiliki batang yang besar dan kokoh, serta bulir yang rapat dengan sedikit yang kosong.

Bobot padi ini luar biasa dan insyaallah tahan rebah karena didukung oleh batang yang kokoh.

Hal ini membuatnya lebih tahan terhadap angin kencang atau hujan lebat yang biasanya bisa membuat tanaman padi rebah atau roboh.

BACA JUGA:Sawah Sering Terendam Genangan Air Bah, Jangan Khawatir, Benih Padi Inpari 30 CM Solusinya

Selain itu, karena bulirnya rapat dan berisi, padi Cibatu 06 memiliki potensi hasil panen yang baik. Bulir yang rapat ini juga memudahkan proses panen, karena dapat dipanen secara bersamaan.

Dengan begitu, kita bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal dengan efisiensi waktu dan tenaga yang optimal.

Keunggulan lainnya adalah daya adaptasi padi Cibatu 06 yang sangat baik terhadap berbagai kondisi lingkungan.

Meskipun berasal dari Jawa Barat, padi ini dapat tumbuh dengan baik di berbagai daerah, termasuk di Jawa Tengah, di mana saya menanamnya.

BACA JUGA:Varietas Padi Satria 09, Padi Unggul Spesialis Untuk Lahan Cetak Baru dan Tinggi Asam

Keunggulan ini menjadikan padi Cibatu 06 pilihan yang sangat baik bagi petani yang mencari varietas padi yang tangguh, produktif, dan dapat diandalkan dalam menghadapi berbagai tantangan cuaca dan lingkungan.

Padi Cibatu 06 sangat cocok ditanam di musim penghujan atau musim tanam pertama (MT1), karena ketersediaan air pada musim ini cukup baik untuk mendukung pertumbuhan padi.

Tanaman padi membutuhkan pasokan air yang stabil selama fase pertumbuhan dan pembentukan bulir.

Musim penghujan biasanya memberikan ketersediaan air yang memadai untuk pertumbuhan optimal.

BACA JUGA:Ilmu Baru Untuk Petani Padi Indonesia, Cara Mengatasi Serangan Hama Penggerek Batang, Dijamin Ampuh

Meskipun begitu, pengelolaan air tetap penting untuk memastikan tanaman tidak kelebihan atau kekurangan air.

Pengaturan drainase dan irigasi yang baik akan memastikan tanaman mendapatkan pasokan air yang cukup, tanpa terendam.

Padi Cibatu 06 memiliki umur yang sedikit lebih lama dibandingkan padi Ciliwung, sekitar 1 hingga 10 hari lebih lama.

Hal ini perlu diperhatikan dalam perencanaan panen dan manajemen pertanian secara umum.

BACA JUGA:Padi Unggul yang Tidak Disukai Tikus dan Penggerek Batang, Ini Jenisnya

Walaupun membutuhkan waktu lebih lama untuk panen, umur yang lebih panjang memberi kesempatan bagi tanaman untuk menghasilkan lebih banyak bulir dan mencapai kualitas yang lebih baik.

Namun, tentu saja ada risiko, seperti cuaca ekstrem atau serangan hama dan penyakit yang bisa mempengaruhi hasil panen. (**)

Kategori :