Setelah semua pekerjaan selesai, nenek itu menepati janjinya dan mengembalikan baju ibu tirinya.
Tak hanya itu, nenek itu juga memberinya hadiah, sebuah labu, dengan pilihan antara labu besar dan labu kecil. Dengan rendah hati, Bawang Putih memilih labu yang kecil.
Setibanya di rumah, betapa terkejutnya Bawang Putih, ibu tiri, dan Bawang Merah ketika mereka membuka labu tersebut dan menemukan bahwa labu itu berisi perhiasan yang sangat banyak.
Tergiur dengan nasib baik Bawang Putih, keesokan harinya Bawang Merah meniru apa yang dilakukan oleh Bawang Putih.
Dia sengaja menghanyutkan bajunya dan mencari nenek yang sama.
Ketika diberi pilihan, Bawang Merah dengan rakus memilih labu yang besar, berharap mendapatkan lebih banyak harta.
Namun, saat labu itu dibuka, isinya adalah ular-ular berbisa yang mengerikan.
Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi Bawang Merah dan ibunya.
Mereka menyadari bahwa keserakahan dan perilaku buruk mereka terhadap Bawang Putih adalah sebuah kesalahan besar.
Dengan hati yang penuh penyesalan, mereka meminta maaf kepada Bawang Putih atas semua yang telah mereka lakukan.
Pesan moral dari kisah ini yang bisa diajarkan ke anak adalah, jangan pernah bersikap buruk terhadap orang lain dan hindarilah sifat serakah.
Editor: Suswadi AK