RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bengkulu Selatan akan berupaya mengoptimalkan capaian dan tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Untuk itu Bapenda Bengkulu Selatan mulai melakukan survei kelayakan potensi pendapatan di beberapa lokasi sumber pengelolaan PAD.
Mengingat pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri.
BACA JUGA:Situ Wulukut: Destinasi Wisata Alam Indah di Kuningan, Jawa Barat
BACA JUGA:7 Tempat Wisata Populer di Aceh Besar, Tak Kalah Dengan Bali dan Raja Ampat
PAD merupakan sumber utama pendapatan daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Sebagaimana PAD merupakan akumulasi dari beberapa pos penerimaan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, penerimaan investasi dan pengelolaan sumber daya alam.
BACA JUGA:Padi MR219, Anakan Banyak, Potensi Hasil Tinggi dan Tahan Terhadap Hama
BACA JUGA:13 Destinasi Wisata Populer di Wonogiri, Cocok Untuk Tempat Berlibur dan Menenangkan Diri
Untuk diketahui bahwa capaian pendapatan asli daerah khususnya yang dikelola langsung Bapenda Bengkulu Selatan telah mencapai Rp 10 miliar lebih dari target yang ditetapkan sebesar Rp 12 miliar dari sisa pajak dan retrebusi yang ada untuk triwulan terakhir atau bulan Oktober sampai Desember 2024.
Jumlah capaian itu, akan terus ditingkatkan sampai akhir tahun nanti agar benar-benar teralisasi sesuai target, termasuk disetiap OPD pengelola sumber pendapatan.
BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Padi AGT 303, Petani Harus Cerdas Memilih Benih
BACA JUGA:Kabar Gembira Bagi PNS dan PPPK, Ini Kebijakan Terbaru Pemerintah Tentang Batas Usia Pensiun
Kepala Bapenda Bengkulu Selatan Didi Krestiawan menyampaikan, pencapaian target tersebut bisa dilakukan dengan adanya strategi yang dilakukan kepada OPD pemangku kebijakan pajak dan retrebusi.
Seperti contoh retribusi parkir yang mana dalam satu titik lokasi parkir akan ditongkrongi untuk melihat pendapatan yang dihasilkan.
“Kalau saja, titik parkir seperti di Pasar Kutau lokasi tersebut bisa menghasilkan PAD sekitar Rp 40 juta pertahunnya, maka dari hasil survei yang dilakukan akan memanggil OPD terkait, apakah PAD tersebut bisa ditingkatkan menjadi Rp 85 juta untuk tahun depan.
BACA JUGA:Jangan Sampai Menyesal, Petani Wajib Tahu, Ini Kekurangan dan Kelebihan Padi Inpari 32
amun, yang pasti pihak Bapenda BS nanti akan berusaha untuk terus meningkatkan dari potensi PAD yang ada dari berbagai sumber dan potensi yang ada," ujar Didi.
Untuk pencapaian target PAD tahun 2024 ini pihaknya akan tetap berusaha untuk mencapai target tersebut, tetapi dari potensi pihaknya yakin pada tahun 2024 ini PAD Bengkulu Selatan akan tercapai sesuai target.
Apalagi dari target yang ada di OPD masih ada PAD belum tercapai dengan realisasi maksimal.
BACA JUGA:Benih Padi Bekualitas, Lebih Unggul Dari Inpari, Tahan Terhadap penyakit
BACA JUGA:Edukasi Kesadaran Pajak Sejak Dini, Samsat Bengkulu Selatan Gandeng Sekolah