Jangan Sampai Menyesal, Petani Wajib Tahu, Ini Kekurangan dan Kelebihan Padi Inpari 32
Penampakan tanaman padi varietas Inpari 32 yang sudah mulai berbuah-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - varietas padi Inpari 32 sudah dikenal hampir seluruh petani di Indonesia. Tidak sedikit petani yang sudah menanam benih padi unggul ini.
Sebagian petani mengaku untung menanam padi ini, namun sebagian lagi ada yang mengaku mendapatkan hasil kurang memuaskan.
BACA JUGA:Benih Padi Bekualitas, Lebih Unggul Dari Inpari, Tahan Terhadap penyakit
Sebenarnya banyak faktor yang membuat hasil panen padi kurang maksimal. Memang memilih benih berkualitas adalah kunci utama, tetapi perawatan dan pemeliharaan serta serangan penyakit dan hama juga menjadi faktor penyebab berhasil dan tidaknya tanaman padi.
Kemudian kondisi lahan dan cuaca juga menjadi faktor yang berpengaruh besar.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan padi unggul varietas inpari 32:
BACA JUGA:2 Jenis Padi Anakan Terbanyak, Hasil Melimpah Kebal Penyakit
1. Kelemanhan
Padi Inpari 32 sangat rentan terhadap serangan ulat penggerek batang.
Pada usia sekitar 30-40 hari, tanaman bisa mengering dan daunnya menjadi layu.
Efek terburuknya adalah malai padi yang kosong dari pangkal hingga ujung, yang menyebabkan padi tidak dapat berkembang dengan baik.
Solusinya adalah dengan melakukan penyemprotan pestisida anti-penggerek batang secara berkala, seperti menggunakan prevathon.
BACA JUGA:3 Padi Unggul Berbuah Lebat, Bisa Hasilkan 500 Butir Permalai, Batang Subur, Anakan Banyak
Padi ini juga rentan terhadap serangan wereng. Penyemprotan pestisida untuk wereng perlu dilakukan sejak tanaman masih muda hingga menjelang panen untuk menjaga kebersihan tanaman dari serangan hama ini.
Namun, penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak malai padi.
Padi ini juga mudah rebah atau roboh. Hal ini disebabkan oleh bobot padi yang berat. Jika terkena serangan hama atau angin kencang, tanaman bisa roboh dan menyebabkan kerusakan pada bulir padi.
Solusi untuk ini adalah dengan menjaga kestabilan tanaman dan melakukan pengairan yang tepat.
Padi ini tidak cocok ditanam di musim hujan karena mudah rebah dan tergenang air. Saat padi roboh dan terkena hujan, bulir padi bisa membusuk atau menghitam, bahkan ada yang bisa tumbuh kecambah.
Oleh karena itu, penanaman padi ini harus diperhatikan dengan baik, terutama saat musim hujan.
BACA JUGA:6 Jenis Padi Paling Menguntungkan Petani, Disiapkan Untuk Tahun 2025
2. Kelebihan
Tahan terhadap blas (penyakit jamur): Padi Inpari 32 tahan terhadap serangan blas, yang dapat mengeringkan daun akibat infeksi jamur.
Jika dibandingkan dengan padi di sebelahnya, padi Inpari 32 lebih sehat dengan daun yang hijau, sehingga proses fotosintesis bisa berlangsung dengan baik dan menghasilkan padi yang berkualitas.
BACA JUGA:5 Jenis Padi Unggul Anakan Super Banyak, Perawatan Mudah dan Hasil Melimpah
Padi Inpari 32 memiliki waktu panen yang cukup cepat, yaitu antara 90 hingga 100 hari. Ini adalah kelebihan karena memungkinkan petani untuk memanen lebih cepat dibandingkan dengan varietas lainnya.
Padi ini memiliki potensi hasil yang tinggi, mencapai 8-10 ton per hektar dalam kondisi normal. Meskipun tanaman terlihat lebih pendek, tonase yang dihasilkan sangat besar, meskipun ada risiko rebah akibat beratnya malai. (**)