radarselatan.bacakoran.co - Pemilihan benih sangat penting dalam menanam padi sawah. Jika salah memilih benih maka bisa saja hasil yang didapat tidak maksimal.
Sebelum menentukan benih yang akan ditanam, petani harus memastikan dulu kondisi lahan, apakah lahan sawah yang digarap masuk kategori lahan gambut atau lahan berpasir.
Namun agar tidak aman, sebaiknya petani memilih benih yang cocok ditanam disemua jenis lahan.
Berikut ini 4 jenis benih padi yang cocok ditanam di lahan berpasir maupun lahan rawa dan gambut.
BACA JUGA:8 Jenis Padi Unggul dengan Potensi Panen Luar Biasa, Bisa Membuat Petani Untung
1. Padi Hibrida Supadi 56
Padi hibrida Supadi 56 dapat dipanen setelah 100 hingga 105 hari tanam. Padi ini memiliki potensi anakan produktif yang cukup banyak, yakni sekitar 30 hingga 35 batang per rumpun.
Tanaman Supadi 56 memiliki tinggi sekitar 100 cm dengan batang yang kuat, sehingga tahan terhadap rebah.
Bulir per malai mencapai 200 hingga 300 butir, dengan bentuk bulir besar dan panjang. Rasa nasi yang dihasilkan enak dan teksturnya pulen.
Di lapangan, hasil rata-rata Supadi 56 sekitar 10,5 hingga 11,5 ton per hektar, dengan potensi mencapai 13 ton per hektar.
BACA JUGA:6 Jenis Padi Unggul Umur Pendek yang Populer di Indonesia, Potensi Hasil Besar
2. Padi Hibrida Sterling BSHS 6H
Padi Sterling BSHS 6H juga dapat dipanen setelah 100 hari tanam.
Tanaman ini memiliki tinggi antara 110 hingga 115 cm, dengan potensi bulir per malai yang mencapai 450 hingga 550 butir, dan pengisian bulir yang sangat baik.
Nasi yang dihasilkan pulen, wangi, dan enak. Padi ini dapat tumbuh dengan baik di lahan asam dan pasang surut.
Sterling BSHS 6H juga cukup tahan terhadap hama, seperti wereng batang coklat, serta penyakit seperti hawar daun bakteri dan blas. Potensi produksinya sangat tinggi, mencapai 9 hingga 17 ton per hektar.
BACA JUGA:3 Benih Unggul Padi Cocok Ditanam Di Bengulu, Potensi Hasil Tinggi dan Tahan Terhadap Penyakit
3. Padi Hibrida Bridantara Del
Padi Bridantara Del siap dipanen setelah 75 hingga 80 hari tanam. Tanaman ini memiliki tinggi sekitar 90 hingga 100 cm dan batang yang kokoh, tahan terhadap rebah.
Dengan potensi anakan produktif antara 25 hingga 40 batang per rumpun, padi ini memiliki bulir yang berkisar antara 250 hingga 400 butir per malai.
Rasa nasi yang dihasilkan enak dan pulen, cocok untuk selera masyarakat Indonesia. Padi ini cukup tahan terhadap penyakit blas, hawar daun bakteri, dan serangan wereng batang coklat.
Bridantara Del juga tahan terhadap kekeringan, dengan rata-rata hasil di lapangan 8 hingga 11 ton per hektar dan potensi mencapai 13,2 ton per hektar.
BACA JUGA:3 Jenis Padi Unggul yang Banyak Dicari Petani, Hasil Banyak, Tahan Penyakit
4. Padi Hibrida Sembada 168
Padi Hibrida Sembada 168 dapat dipanen setelah 105 hari tanam. Tanaman ini menghasilkan sekitar 19 anakan produktif per rumpun dan memiliki tinggi sekitar 114 cm.
Nasi yang dihasilkan enak dan pulen, serta cukup tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri. Padi ini memiliki rata-rata hasil di lapangan sekitar 10 ton per hektar, dengan potensi mencapai 13 ton per hektar.
Dengan perawatan dan pemupukan yang baik, kita bisa mendapatkan hasil terbaik dari varietas-varietas padi hibrida ini. (**)