radarselatan.bacakoran.co - Belakangan ini, banyak benih padi unggul baru yang bermunculan dengan kelebihan dan kekurangannya masing amsing.
Namun saat ini ada satu varietas benih unggul yang paling diburu petani karena dinilai sangat menguntungkan.
Varites unggul yyang diburu petani tersebut adalah Trisultan 05.
Benih padi ini sudah menyebar dan diterima dengan baik oleh petani di beberapa provinsi di Indonesia.
BACA JUGA:Jangan Salah Pilih, Ini Benih Padi Paling Cocok di Lahan Rawa, Produktivitas Tinggi, Umur Relatif Pendek
Padi Trisultan 05 merupakan hasil persilangan antara padi Inari 32 dan Sertani 13A, yang menghasilkan bibit padi dengan batang besar dan kokoh, tahan terhadap hama wereng, serta memiliki daya adaptasi yang baik baik di lahan lumpur maupun tanah asam.
Padi Trisultan 05 memiliki beberapa karakteristik menarik:
Umur panen sekitar 95-97 hari setelah tanam.
Tinggi tanaman antara 110-120 cm, dengan batang yang tegak, besar, dan kokoh. Daun bendera tanaman ini juga tegak dan dapat menyerap sinar matahari secara optimal, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman.
Jumlah anakan per rumpun mencapai 25-45 anakan, menjadikan padi ini terlihat elegan dan ideal bagi petani.
Malai panjang antara 30-35 cm, dengan jumlah butir per malai sekitar 275-330 butir.
Warna gabah kuning bersih seperti jerami, bentuk beras bening dan tidak ngapur, dengan rasa nasi yang pulen dan lembut.
BACA JUGA:Gabah Padi dan Beras Semakin Mahal, Keuntungan Bagi Petani Bengkulu Selatan
Padi Trisultan 05 memiliki potensi hasil panen yang sangat menjanjikan. Tonase yang dapat dicapai berkisar antara 9 hingga 12,7 ton per hektar, dengan hasil tertinggi mencapai 12,3 ton per hektar.
Bobot 1000 butir gabahnya bisa mencapai 31 gram. Selain itu, untuk kerontokan gabah, padi Trisultan 05 termasuk dalam kategori mudah rontok atau sedang, yang memudahkan dalam proses pemanenan.
Padi Trisutlan 5 memiliki rasa nasi yang setara dengan padi Ciherang yang sudah terkenal.
Perawatannya mudah, dan tahan terhadap hama dan penyakit. Produktivitas tinggi.
Namun perlu diingat jika penanaman dilakukan pada musim hujan atau pada MT1, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
BACA JUGA:5 Varietas Padi Unggul untuk Lahan Sawah Tada Hujan, Tahan Kekeringan, Penyakit, dan Potensi Hasil Tinggi
Padi ini tahan terhadap hawar daun bakteri dan blas, tetapi daun padi yang sedikit lebih lebar bisa membuat tanaman lebih rentan terhadap serangan penyakit kresek jika tidak dikontrol dengan baik, terutama dalam pemupukan yang berlebihan.
Pertumbuhan tanaman yang cepat (tinggi antara 110-120 cm) membuatnya rentan terhadap serangan burung pipit, terutama jika ditanam pada musim kemarau atau MT2.
Karena tanaman ini tumbuh tinggi, tidak perlu menambahkan GA3 (pengatur tumbuh tanaman) untuk mempercepat pertumbuhannya, karena jika terlalu tinggi, tanaman bisa lebih mudah roboh. (**)