radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu mencatat, hingga saat ini sebanyak 177 ternak sapi di Bengkulu mati akibat penyakit ngorok.
Total ternak yang terpapar penyakit ngorok sebanyak 865 ekor. Penyakit sapi ngorok itu menyerang ternak sapi dan kerbau warga di tiga kabupaten yakni Kaur, Bengkulu Selatan dan Kepahiang.
BACA JUGA:Perencanaan Rampung, Pembangunan PPN Serap Dana Rp 104 Miliar
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Disnakeswan Provinsi Bengkulu, drh. Indah Permatasari mengatakan, di Kabupaten Kaur terdapat 764 ekor ternak terpapar penyakit ngorok atau SE.
Rinciannya 550 ekor kerbau dan 214 ekor sapi. Lalu di Kabupaten Bengkulu Selatan terdapat 100 ekor terdiri dari 93 ekor sapi dan 7 ekor kerbau dan di Kabupaten Kepahiang terdapat 1 ekor kerbau.
"Terbanyak memang di kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur," kata Indah, Jumat (25/10).
BACA JUGA:Dikawal Ketat Polisi, Jaksa Sita Lahan 19 Hektar Di Kelurahan Sembayat
Penyakit ngorok bersifat akut dengan tingkat kematian tinggi. Meski penyakit ini tidak menular ke manusia, namun penyakit sapi ngorok berdampak signifikan terhadap perekonomian peternak, karena penularannya sangat cepat.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat atau peternak untuk membatasi lalu lintas ternak, terutama di kawasan yang berisiko terjadinya penyakit.
BACA JUGA:Nelayan Meninggal Dipantai Punya Riwayat Hipertensi, Keluarga Menolak Autopsi
"Dengan upaya ini, nantinya diharapkan di daerah lainnya tidak terjadi penularan dalam jumlah yang signifikan," pungkasnya. (cia)