Bahkan pihaknya sudah melakukan upaya untuk menangani genangan air tersebut agar tidak kembali terjadi.
“Kami sudah bersmusyawarah dengan seluruh perangkat desa untuk menangani masalah genangan air tersebut. Bukan kami tidak peduli, tetapi kejadian banjir ini sudah berulang kali,” ungkapnya.
Agustin mengatakan dari pengamatan dan kegiatan penanganan sebelumnya didapati penyabab banjir tersebut memang diakibatkan oleh tumpukan sampah.
Tidak hanya itu, debit air yang meningkat juga akibat dari adanya kegiatan kolam air deras yang membuang air ke irigasi tersebut, yang seharusnya dibagi ke irigasi lainnya yang mengarah ke area perswahan masyarakat.
“Untuk sampah penyebab banjir bukan dari warga kami, tetapi dari warga desa tetangga. Sudah pernah ditegur oleh Kadesnya, tetapi sepertinya belum diindahkan oleh mereka,” katanya.
BACA JUGA:Tak Hanya Rekrut 2.554 ASN, Pemkab Seluma Juga Usulkan Anggaran Gaji
BACA JUGA:Jalan Menuju 3 Hamparan Di Desa Air Kemang Akan di Lapen
Pada kesempatan itu, Agustin menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya mengatasi banjir tersebut. Sebab banjir tersebut juga berdampak pada ekonomi masyarakat yang berjualan di Pasar Kaget Bawah Marap.
“Iya ada pasar kagetnya yang aktif dari pagi hari hingga sore hari. Tentunya kami akan terus upayakan perbaikan agar tidak terjadi lagi banjir,” pungkasnya.
(rzn)