radarselatan.bacakoran.co - Pagar Alam merupakan daerah dataran tinggi di Provinsi Sumatera Selatan. Pagar Alam berada merupakan kawasan perbukitan kaki Gunung Dempo.
Banyak yang menyebut daerah ini adalah Besemah atau pesemah. Nah di Pagar Alam ini banyak ditemukan jejak sejarah berupa situs megalitikum.
BACA JUGA:Bukan di Jawa, Situs Megalitik Terbesar di Indonesia Ternyata Ada Di Sumatera, Ini Lokasinya
Lebih dari 20 situs yang menarik untuk dikunjungi di daerah ini. Setiap situs memiliki keunikan masing masing.
Salah satunya adalah Situs Megalitikum Tebing Tinggi, akses menuju situs ini cukup mudah.
Dari pusat Kota Pagar Alam, kita hanya perlu berkendara menuju Kelurahan Lubuk Bonta, Kecamatan Dempo Selatan.
Setelah memarkir kendaraan di halaman rumah warga sekitar, berjalan kaki beberapa ratus meter melewati kebun kopi dan persawahan sebelum tiba di lokasi situs.
BACA JUGA:Candi Bahal Portibi di Padang Lawas Utara, Peninggalan Sriwijaya, Bukti kejayaan Buddha di Sumatera
Di sepanjang perjalanan, terdapat papan penunjuk arah sederhana yang membantu pengunjung menemukan situs ini. Saat kita mendekati situs, kita akan menemukan dua jenis batu yakni lumpang batu dan menhir, yang terletak dekat area persawahan.
Begitu tiba di kawasan Situs Megalitikum Tebing Tinggi, kita akan melihat berbagai batu yang merupakan peninggalan zaman purbakala.
BACA JUGA:Candi Tanjung Medan, Candi Budha Bukti Kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Barat
Beberapa batu menyerupai arca manusia yang menunggang kerbau, serta ada juga arca manusia yang dililit ular.
Selain itu, terdapat batu datar dan menhir yang berada di area perkebunan.
Setiap batu di situs ini memiliki makna dan merupakan bagian dari kehidupan manusia prasejarah di kawasan ini.
Saat memasuki perkebunan kopi milik warga, banyak ditemukan batu yang juga menjadi bagian dari situs ini.
BACA JUGA:Fakta Unik Gunung Patah, Gunung Berapi Tertinggi di Bengkulu, Jalur Pendakiannya Ekstrem
Beberapa batu bahkan menyerupai kursi atau meja, yang mungkin digunakan untuk pertemuan di masa lalu.
Sayangnya, beberapa arca telah kehilangan bagian, seperti kepala arca manusia menunggang kerbau, kemungkinan akibat erosi atau tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Bagi para pecinta sejarah, kunjungan ke Kota Pagar Alam dan situs-situs megalitiknya adalah pengalaman yang wajib. (**)