radarselatan.bacakoran.co - JAKARTA, Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyebut demokrasi Indonesia saat ini sedang tidak baik baik saja.
Sehingga pergantian kepemimpinan pemerintahan di tingkat nasional adalah momentum untuk memperbaiki demokrasi.
BACA JUGA:Terbukti Dukung Peserta Pilkada, TNI, Polri, dan PNS Bisa Dipenjara 6 Bulan
BACA JUGA:Jamin Konsumsi Makanan Aman dan Halal, Kantor Kemenag Bengkulu Selatan Rutin Cek Pasar
"Demokrasi selalu baik beberapa waktu ketika terjadinya perubahan-perubahan yang cukup keras," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, belajar dari sejarah Indonesia bahwa setiap ada perubahan-perubahan maka demokrasi akan membaik, dan itu terbukti dari pergantian Orde Lama ke Orde Baru, begitu juga ketika dari Orde Baru ke era reformasi.
BACA JUGA:Kemenag Usulkan Pendirian MAN di Samping Masjid Baitul Falihin
BACA JUGA:Penertiban APK Di Jalur Hijau, Bawaslu Surati Pemda Seluma
Mahfud menyinggung hasil survey yang menyebut demokrasi Indonesia baik baik saja, kondisi sebenarnya tidak seperti itu.
Karena survei yang dilakukan menyasar masyarakat kecil yang tidak mengetahui secara persis kondisi yang sedang terjadi.
BACA JUGA:Diduga Cabuli Siswa SMP, Pemuda di Bengkulu Ditangkap Polisi
Sehingga kata Mahfud, pada momentum pergantian pemimpin ini diharapkan dapat kembali memperbaiki demokrasi yang sedang tidak baik-baik saja ke arah lebih baik lagi.
"Reformasi juga baik setelah pelengseran Orde Baru, tapi ya cuma setahun dua tahun kemudian jelek lagi. Baik itu dua atau tiga tahun, memelihara setelah itu tidak bisa dilakukan," tuturnya.
BACA JUGA:Tekan Kasus Sapi Ngorok, Dinakeswan Provinsi Bengkulu Distribusikan 1000 Vaksin SE
ketika menjadi narasumber pada acara Indonesia Integrity Forum 2024 yang diadakan Trancparency International Indonesia.