Tekan Kasus Sapi Ngorok, Dinakeswan Provinsi Bengkulu Distribusikan 1000 Vaksin SE

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi mendistribusikan 1000 dosis vaksin Septicaemia Epizootica (SE) yang menyerang ternak sapi di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi mendistribusikan 1000 dosis vaksin Septicaemia Epizootica (SE) yang menyerang ternak sapi di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur untuk mengatasi penyakit ngorok pada ternak sapi.

BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Tak Capai Target Nasional

BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT Kembali Dicairkan, KPM Silahkan Cek

Penyakit sapi ngorok adalah penyakit yang menyerang hewan sapi atau kerbau yang bersifat akut dengan tingkat kematian yang tinggi. Meski penyakit ini tidak menular ke manusia, namun penyakit sapi ngorok berdampak signifikan terhadap perekonomian peternak, karena penularannya yang sangat cepat.
Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, Muhammad Syarkawi mengatakan, penyakit ngorok membuat 50 ekor sapi di sejumlah kabupaten mati.

BACA JUGA:Hasil KJPP Keluar, Kejari Seluma Masih Tunggu Perhitungan Kerugian

BACA JUGA:Honorer Tidak Masuk Database Bisa Daftar PPPK Gelombang Kedua

“Informasi terbaru kemarin di Kaur sudah ada 10 ekor yang mati,” kata Syarkawi, Kamis (10/10). Syarkawi menyebut, pihaknya juga bersama jajaran pemerintah kabupaten telah mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan terhadap kerbau atau sapi yang sakit.
Selain vaksinasi, Syarkawi juga mengimbau kepada peternak untuk membatasi lalu lintas ternak, terutama di kawasan yang berisiko terjadinya penyakit, khususnya di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur.

BACA JUGA:BREAKING NEWS! 5 Desa Dilanda Banjir, Puluhan Unit Rumah Terendam

BACA JUGA:BKPSDM Bengkulu Selatan Masih Menunggu Jadwal SKD CPNS

“Pembatasan ini dilakukan agar penyakit ngorok pada sapi ini tidak menyebar,” katanya. Syarkawi mengatakan, sampai saat ini belum diketahui penyebab sapi ngorok. Namun perubahan musim yang terlalu ekstrim bisa menjadi salah satu penyebabnya. “Ini salah satu endemik di Bengkulu yang kemunculannya tergantung dengan situasi seperti perubahan kondisi cuaca,” pungkasnya.

(cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan