BACA JUGA:Dewan Dorong Penyelesaian Tapal Batas Desa
Deddy mengatakan PDIP akan berusaha mendukung pemerintahan ke depan. Menurut dia pemerintah ke depan harus bisa menghadapi tantangan baik dari internal maupun eksternal.
"Ya kita pasti akan berusaha mendukung pemerintahan yang baru dibentuk ini agar semua tantangan yang ada maupun internal maupun global itu betul-betul bisa kasih karena ini lebih parah dari pada Covid," katanya.
BACA JUGA:Kenali 4 Jenis Gaya Parenting dalam Mendidik Anak
BACA JUGA:7 Cara untuk Membantu Anak yang Pemalu Jadi Lebih Percaya Diri
Lebih lanjut, Deddy menyebut pertemuan Prabowo-Megawati kemungkinan akan digelar sebelum pelantikan Presiden 20 Oktober.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah memastikan pertemuan ketua umumnya nanti tak akan membahas soal kabinet. Menurut dia, temuan Mega dan Prabowo bukan pertemuan transaksional.
BACA JUGA:5 Manfaat Kolagen untuk Kesehatan: Mulai dari Kesehatan Tulang hingga Jantung
BACA JUGA:Ini Komponen Sepeda Motor yang Bakal Bermasalah Kalau Sering Ngehajar Lubang
"Kalau soal koalisi itu pasti tidak akan dibahas karena pertemuan itu bukan pertemuan transaksional, gabung tidak gabung," katanya.
Said berujar hingga saat ini belum ada pembicaraan di internal partainya soal sikap PDIP akan bergabung atau berada di luar kabinet. Termasuk nama-nama yang belakangan sempat menguat seperti Azwar Anas, Olly Dondokambey, hingga orang dekat Mega, Budi Gunawan.
BACA JUGA:Pentingnya MVP Sebagai Validasi Pasar untuk Bisnis
BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru
Megawati, lanjut dia, belum memberikan instruksi agar partai bergabung dengan pemerintah ke depan.
"Baik Pak BG, baik Pak Olly, Pak Anas tidak ada pembicaraan di internal partai dan tidak ada instruksi dari Ibu Ketum kita. Kita semua tegak lurus menunggu apapun titah yang disampaikan oleh Ibu Ketua Umum," katanya. (**)