radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Inflasi Bengkulu pada September 2024 mencapai 0,38 persen. Kondisi ini tercatat stabil dan terkendali.
Sementara untuk angka deflasi mencapai 0,28 persen. Bengkulu mengalami deflasi selama empat bulan berturut - turut.
BACA JUGA:Ini Lokasi dan Jadwal Kampanye Pilgub Bengkulu
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, selain inflasi yang terkendali, beberapa indikator lain seperti NTP, nilai ekspor, TPK, dan transportasi juga menunjukkan peningkatan.
"Ini mencerminkan adanya dinamika positif dalam pergerakan ekonomi di Provinsi Bengkulu, dengan perputaran uang dan barang yang stabil," kata Win Rizal, Selasa (1/10).
BACA JUGA:Anggaran Replanting Sawit Meningkat, Dari Rp 30 Juta Jadi Rp 60 Juta
Win Rizal menyebut, kondisi ini perlu dijaga ke depan, terutama mengingat harga beras mulai naik. Diketahui, jika mengalami kenaikan, harga beras sulit sekali kembali turun.
Peran TPID sangat penting dalam menghadapi potensi lonjakan harga di akhir tahun.
Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar mengatakan, secara bulanan terjadi tren deflasi yang menandakan konsumsi masyarakat serta daya beli terus meningkat, dengan harga kebutuhan pokok sebagian besar masih dalam jangkauan.
BACA JUGA:Jangan Takut Beras Langka, 106 Mitra Bulog Selalu Siap Stok
"Meskipun demikian, kita harus tetap waspada karena biasanya menjelang akhir tahun, harga beberapa komoditas cenderung mengalami kenaikan akibat tingginya permintaan," kata Khairil. (cia)