radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Hujan yang turun tidak menentu membuat sejumlah lahan pertanian tadah hujan di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan kekeringan.
Petani khawatir tanaman yang sudah ditanam tidak tumbuh maksimal, bahkan bisa mati.
BACA JUGA:Pupuk Subdisi Kembali Turun, Ini Jadwalnya
Petani berharap ada kepedulian pemerintah mengatasi ancaman kekeringan. Salah satunya memberi bantuan mesin pompa air.
Adanya mesin pompa air bisa menjadi solusi petani untuk memenuhi kebutuhan air yang dibutuhkan tanaman.
“Hujan yang turun cuma sesekali membuat lahan kekeringan. Tanaman bisa mati kalau kondisi seperti ini. Tapi kalau ada mesin pompa air, kami bisa memanfaatkan air di sekitar kebun untuk menyiram tanaman,” ungkap Gun, salah seorang petani semangka di Bunga Mas.
BACA JUGA:Pemdes Kembali Diingatkan Harus Taat Pajak
Kondisi lebih parah dialami petani yang menggarah sawah tadah hujan. Tidak ada irigasi yang bisa menjadi sumber pengairan. Karena itu, salah satu cara petani memanfaatkan air sungai adalah dengan dihisap menggunakan mesin pompa.
“Ada air sungai di dekat sawah. Tapi tidak naik kesawah, karena bendungan tidak ada. Jadi salah satu caranya adalah disedot pakai mesin,” ujar Parimin, salah seorang petani di Pino Raya.
BACA JUGA:34 Jam Kandas, Kapal Kargo GCS Georgia Sejahtera Belum Dapat Dievakuasi
Meski musim kemarau, petani tetap akan turun menggarap sawah. Sebab hasil padi sebelumnya tidak memadai karena pertumbuhan padi tidak sempurna, sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
“Kami sangat berharap hujan segera turun. Soalnya kalau tidak menggarap sawah lagi, hasil yang kemarin tidak cukup untuk makan. Kalau mau beli harga beras mahal,” ungkapnya. (yoh)