Tenggak Miras Bersama, Cekcok dan Berakhir dengan Tewasnya 2 Pemuda

Reporter: Gio |

Editor: Suswadi AK |

Kamis , 08 Aug 2024 - 19:31

REKA ULANG: Polres Bengkulu Selatan melakukan reka ulang pembunuhan dua warga Bengkulu Selatan yang terjadi di depan Masjid Rukis-Gio-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Minuman keras (miras) terbukti menjadi biang keributan. Meski awalnya menenggak miras bersama dan terlihat akrab, sedikit cekcok berakhir dengan tewasnya 2 pemuda Desa Gelumbang Kecamatan Kota Manna.

Hal itu tergambar dalam rekonstruksi atau reka ulang kronologis pembunuhan terhadap dua warga Desa Gelumbang, Hajat Saplan (22) dan Herdian Saputra (21).

BACA JUGA:Mensyukuri Kemerdekaan ke-79 RI

Rekonstruksi ini dilakukan untuk mendapat gambaran yang sesuai dengan kronologis peristiwa maut yang terjadi. Rekonstruksi digelar di halaman gedung Sat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Rabu (7/8/2024).

Penyidik menghadirkan delapan tersangka dan juga beberapa saksi. Rekonstruksi juga disaksikan Penuntut Umum Kejari Bengkulu Selatan dan penasihat hukum keluarga korban.

Karena perkara tersebut dibuat dua berkas atau dua laporan, penyidik membagi dua adegan rekonstruksi. Untuk perkara pembunuhan Hajat, ada 28 adegan yang diperagakan. Sedangkan pembunuhan Herdian ada 25 adegan.

Dalam adegan awal digambarkan, delapan tersangka dan kedua korban duduk bersama nongkrong di kawasan Tebat Rukis yang menjadi TKP. Ketika itu, para tersangka dan korban sangat akrab. Mereka asyik minum miras bersama.

Namun keakraban tersebut kemudian berakhir tragis. Ketika tersangka AS yang tidak dibolehkan meminjam sepeda motor Hajat.

Karena tidak boleh meminjam sepeda motor, tersangka Pu menyebut jika pergaulang korban hanya sebatas sepeda motor. Dari situlah awal mula Hajat dan tersangka Pu terlibat cek cok mulut.

tenggak miras bersama, cekcok dan berakhir dengan tewasnya 2 pemuda                            radarselatan.bacakoran.co - kota manna, minuman keras (miras) terbukti menjadi biang keributan. meski awalnya menenggak miras bersama dan terlihat akrab, sedikit cekcok berakhir dengan tewasnya 2 pemuda desa gelumbang kecamatan kota manna.
hal itu tergambar dalam rekonstruksi atau reka ulang kronologis pembunuhan terhadap dua warga desa gelumbang, hajat saplan (22) dan herdian saputra (21).
baca juga:visi misi balonbup kada wajib berpedoman rpjmd
baca juga:mensyukuri kemerdekaan ke-79 ri
rekonstruksi ini dilakukan untuk mendapat gambaran yang sesuai dengan kronologis peristiwa maut yang terjadi. rekonstruksi digelar di halaman gedung sat reskrim polres bengkulu selatan, rabu (7/8/2024).
penyidik menghadirkan delapan tersangka dan juga beberapa saksi. rekonstruksi juga disaksikan penuntut umum kejari bengkulu selatan dan penasihat hukum keluarga korban.
baca juga:jelang pelantikan, sk 30 anggota dprd periode 2024-2029 masih diproses
baca juga:presiden dan wakil presiden bagi tugas saat upacara 17 agustus
karena perkara tersebut dibuat dua berkas atau dua laporan, penyidik membagi dua adegan rekonstruksi. untuk perkara pembunuhan hajat, ada 28 adegan yang diperagakan. sedangkan pembunuhan herdian ada 25 adegan.
dalam adegan awal digambarkan, delapan tersangka dan kedua korban duduk bersama nongkrong di kawasan tebat rukis yang menjadi tkp. ketika itu, para tersangka dan korban sangat akrab. mereka asyik minum miras bersama.
baca juga:pemkab tanggung biaya pengobatan korban pembacokan
baca juga:sukseskan pilkada, kapolres bengkulu selatan kunjungi ketua mui, fkub dan bma
namun keakraban tersebut kemudian berakhir tragis. ketika tersangka as yang tidak dibolehkan meminjam sepeda motor hajat.
karena tidak boleh meminjam sepeda motor, tersangka pu menyebut jika pergaulang korban hanya sebatas sepeda motor. dari situlah awal mula hajat dan tersangka pu terlibat cek cok mulut.

setelah cek cok mulut itu, kedua korban pergi dari tkp. tidak lama kemudian, kedua korban datang lagi menemui delapan tersangka sembari membawa kayu.
baca juga:pemkab bengkulu selatan salurkan bantuan masa panik kepada korban kebakaran
kemudian hajat memukul pu menggunakan kayu yang dibawanya. sehingga pecah keributan antara delapan tersangka dan dua korban yang sebelumnya akrab itu.
ketika sedang terjadi perkelahian itu, tersangka as mengeluarkan senjata tajam miliknya. kemudian menghampiri herdian.
di situ as langsung menusukkan senjatanya ke arah herdian sebanyak dua kali mengenai perut. herdian pun terkapar di aspal dengan posisi badan miring ke kanan.
baca juga:rangkaian kegiatan buji’an dusun di desa sebilo
setelah menusuk herdian, as langsung menghampiri hajat yang sedang terlibat perkelahian dengan beberapa tersangka lain. jaraknya hanya sekitar 10 meter.
sambil memegang sajam ditangan kanannya, as pun langsung menusuk hajat dibagian perut sebanyak dua kali. hajat pun langsung terkapar di aspal.
setelah herdian dan hajat terkapar akibat mengelami luka tusuk dan memar usai dikeroyok. delapan tersangka langsung pergi meninggalkan tkp.
baca juga:program dashat mampu cegah stunting
sedangkan kedua korban tersungkur di tkp dalam keadaan luka parah. karena tidak ada pertolongan cepat, kedua korban kehabisan darah hingga akhirnya meninggal dunia. sebab saksi datang ke tkp sekitar dua jam setelah terjadi perkelahian.
kapolres bengkulu selatan, akbp florentus situngkir, sik melalui kasat reskrim, akp doni juniansyah, sm mengatakan, rekonstruksi dilakukan untuk melengkapi berkas perkara dan juga mendapat gambaran yang lebih jelas terjadinya peristiwa tersebut.
baca juga:pantau pembangunan jalan, gusnan berjalan kaki
“setelah rekonstruksi ini dilakukan, penyidik akan melengkapi berkas perkara. kalau berkasnya sudah lengkap, segera kami limpahkan ke kejaksaan,” kata kasat reskrim.
sekedar mengingatkan, peristiwa pembunuhan itu terjadi pada kamis, 25 juli 2024 dini hari sekitar pukul 04.32 wib.
kedua korban ditemukan tewas di depan bengkel dan rumah makan di seberang masjid rukis kelurahan tanjung mulia kecamatan pasar manna bengkulu selatan. 
baca juga:tahun 2025 masyarakat sepakat untuk pengadaan sapras paud desa kemang manis
polisi menetapkan delapan tersangka dalam peristiwa itu, adapun identitas delapan tersangka yakni as (17), warga jalan kapten buchari kelurahan gunung mesir kecamatan pasar manna, 
ea (17), warga desa suka rami kecamatan air nipis, rgs (17), warga desa padang lebar kecamatan pino, wcs (25) warga jalan pangeran duayu kecamatan pasar manna,
wal (25), warga jalan pangeran duayu kecamatan pasar manna, aa (21), warga desa suka raja kecamatan seginim, orp (16), warga desa suka raja kecamatan seginim, dan fs (21), warga desa pagar batu kecamatan seginim. (yoh)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Selatan 9 Agustus 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan