Catatan TPHD Bengkulu, Kesehatan Jamaah Haji Jadi Sorotan

Tim pendamping haji daerah, Ali NAsrun sesuai bertemu dengan Gubernur Bengkulu-Icha/Rasel-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Tim Pendamping Haji Daerah (TPHD) Bengkulu memberikan sejumlah catatan dalam penyelenggaraan haji tahun 2024.

Terdapat 15 orang PHD yang melakukan pendampingan pada pelaksanaan haji tahun 20024. Salah satu isi catatannya adalah terkait Istitaah (kemampuan) kesehatan jamaah haji. Catatan ini disampaikan PHD saat melakukan audiensi dengan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, di Balai Semarak, Senin (15/7).

BACA JUGA:Percepat Transpormasi Digital di Daerah, Ini Langkah Diskominfo Bengkulu Selatan

Perwakilan petugas Tim PHD Bengkulu, Ali Nasrun mengatakan, berkaitan dengan Istitha'ah, sejak awal petugas pendamping haji menduga bahwa jamaah haji yang berangkat benar - benar dalam keadaan sehat. Nyatanya terdapat jamaah yang kesehatannya menurun.

BACA JUGA:Rohidin Sebut Sudah Terima SK Penugasan Dari PKS

"Kenyataannya tidak seperti itu. Karena jamaah haji ini mendaftar pada usia 60 tahun dan baru berangkat pada umur 72 tahun, sehingga kesehatannya berpengaruh," kata Ali.

BACA JUGA:Kegiatan HUT RI ke-79 di Bengkulu Selatan, Ini Kegiatannya

Ali juga menyoroti perlu adanya evaluasi jumlah petugas pendamping haji yang masih minim dibandingkan dengan jumlah jamaah haji. Jika memang tidak dari tim petugas haji, Ali mengusulkan agar ada dari keluarga atau tetangga yang juga berangkat untuk melakukan pendampingan, khususnya untuk jamaah lansia.

BACA JUGA:Tenaga Medis RSUD HD Manna Diingatkan Berikan Pelayanan Terbaik

"Jamaah ini butuh banyak pendampingan, keluhan juga mereka sampaikan kepada pendamping haji," kata Ali. Namun, dalam pelaksanaan haji tahun ini, Ali mengapresiasi pelayanan makan selama ibadah haji dibandingkan pelaksanaan haji tahun lalu. Di mana pelayanan makan diberikan secara maksimal. "Tahun ini sudah difasilitasi seluruhnya," kata Ali.

BACA JUGA:TU SD Belum Terbentuk, Ini Alasannya!

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, perlu adanya skrining kesehatan CJH sejak awal, hal ini terkait adanya jemaah yang lolos sementara status kesehatannya tidak layak untuk berangkat.  

BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Soroti Kebiasaan BAB Sembarangan Masih Tinggi

"Skrining ini harus sejak awal, maka harus sinkron data antara perekrutan tenaga kesehatan dengan pendamping haji," kata Gubernur. Untuk kuota PHD, Gubernur menyebut kuota petugas haji bisa saja bertambah. Namun kewenangan tersebut berada di Kementerian Agama.

Tag
Share