Selain Jembrana, Ternak Sapi Juga Banyak Terserang Cacing

TANGANI: Petugas Keswan Distan BS menangani hewan ternak yang sakit di sejumlah wilayah BS-Rezan-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co- AKHIR-Akhir ini hewan ternak sapi di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) banyak terserang penyakit mematikan. Setelah sebelumnya banyak sapi mendadak mati diduga terserang virus jembrana.

Saat ini para peternak kembali dikhawatirkan dengan serangan cacing atau kecacingan. Mirisnya, serangan cacing gelang terhadap hewan ternak sapi tidak hanya menyasar ternak yang berusia muda.

BACA JUGA:Demokrat Bocorkan Kreteria Balon Bupati yang Akan Diusung Di Pilkada Bengkulu Selatan

Namun, ternak yang sudah berumur bahkan yang sudah beberapa kali berkembangbiak ikut terserang.

“Kemarin ada satu ekor ternak saya mati, kemudian ada lagi yang sedang sakit parah. Dugaan kami ini karena serangan cacing. Sebab, di matanya penuh dengan sejenis kotoran mata berwarna kuning tua dan juga lender.

Selain itu, juga sempat banyak cacing keluar dari bagian belakang ternak,” ujar Gunawan (57) peternak sapi dari Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya.

BACA JUGA:Sebelum Disalurkan, DKP Seluma Cek Kualitas Beras Bantuan Pemerintah

Lanjutnya, serangan cacing kali ini betul-betul mengancam keselamatan ternak. Bahkan, Gunawan menaksir sudah puluhan ekor ternak sapi di desanya diserang cacing. Ketika diserang parasite cacing, ternak dipastikan akan lemah hingga nafsu makan berkurang drastic.

“Kalau yang berumur dibawah setahun, kebanyakan mati. Tapi kalau diatas itu, masih ada yang bertahan, tapi tubuhnya sangat kurus. Kami tidak tahu asal muasal parasite cacing ini, yang jelas sudah banyak ternak terpapar,” katanya.

Senada disampaikan Sukiman (63) peternak lainnya, bahwa serangan cacing gelang terhadap sapi bali telah menyebabkan kebutaan permanen terhadap hewan ternak.

BACA JUGA:Penetapan NIP 5 PPPK Provinsi Bengkulu Terkendala Administrasi

Ini karena kotoran mata ternak sapi semakin banyak tiap hari, hingga mata sapi tidak bisa lagi dibuka.

“Lama-lama, kalaupun sembuh sapi menjadi cacat dibagian mata. Kalau tidak, sapi bisa mati karena tidak mau makan dan minum,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya berharap Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten BS kembali melakukan peninjauan terhadap hewan ternak yang mengalami sakit tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan