Bukan Gunung Dempo dan Gunung Patah, Ini 5 Gunung Paling Berbahaya di Indonesia, Salah Satunya Gunung Kerinci
EKSTREM: Jalur pendakian Gunung Raung salah satu gungung paling berbahaya di Indonesia-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki banyak gungung.
Bahkan dimata dunia Indonesia merupakan salah satu negara tujuan para pendaki gunung.
Gunung gunung di Indonesia memiliki ketinggian dan karakteristik yang berbeda beda, sehingga menjadikan banyak pilihan bagi para pecinta gunung puncak mana yang ingin ditaklukkan.
BACA JUGA:Semifinal Conference League Villa Vs Olympiakos Fiorentina Vs Brugge
Namun dari sekian banyak gunung yang tersebar di Indonesia ada 5 gunung yang dianggap paling berbahaya untuk didaki.
Gunung paling berbahaya itu bukan gunung Dempo yang berada di Suumatera Selatan ataupun Gunung Patah.
Di Sumatera hanya ada satu gunung yang masuk dalam daftar 5 gunung paling berbahaya yakni Gunung Kerinci yang berada di Provinsi Jambi.
Lima gunung di Indonesia ini dikatakan paling berbahaya karena faktor yang berbeda beda. Ada yang disebabkan oleh kecuraman pendakiannya, ada yang disebabkan oleh cuacanya yang ekstrem dan ada juga yang disebabkan oleh treknya yang panjang sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai puncak.
BACA JUGA:Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Dorong Sinergisitas Penanganan Sosial di Bengkulu
Walaupun 5 gunung di Indonesia ini dianggap sangat berbahaya, namun tetap saja banyak pendaki yang sudah berhasil menaklukkan puncaknya.
Namun tentu saja para pendaki yang berhasil mencapai puncak ini adalah mereka mereka yang sudah berpengalaman.
Pendaki asli Indonesia yang sudah berhasil mendaki hampir semua puncak gunung paling berbahaya adalah tim atap negeri yang dikomandohi oleh Fiersa Besari.
BACA JUGA:Peredaran Setengah Kg Sabu di Bengkulu Digagalkan, Dikendalikan Bandar Dari Luar
Berikut nama 5 gunung paling berbahaya di Indonesia yang dikutip radarselatan.bacakoran dari berbagai sumber terpercaya.
Pertama adalah Puncak Jayawijaya, Puncak Jayawijaya merupakan puncak tertinggi di Indonesia yang berada di Papua dengan ketinggian mencapai 4884 mdpl.
Puncak tertinggi Jayawijaya diselimuti oleh salju, sehingga udara di kawasan itu sangat dingin dan sangat minim oksigen.
Medan pendakiannya berupa batu batu cadas yang curam dan dilapisi salju membuatnya sangat sulit ditaklukkan.
BACA JUGA:Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Dorong Sinergisitas Penanganan Sosial di Bengkulu
Gunung ini sangat tidak direkomendasikan untuk para pemula yang belum sarat pengalaman. Kemudian sebaiknya jangan melakukan pendakian sendiri, sebabiknya bersama tim dan didampingi oleh pemandu.
Gunung paling berbahaya kedua di Indonesia adalah Gunung Binaia yang berada di Maluku.
Gunung ini disebut sangat berbahaya lantaran jalur pendakiannya terjal bahkan pada titik titik tertentu kemiringan mencapai 90 derajat.
Jalur pendakian didominasi oleh batu batu cadas yang licing, sedikit saja melakukan kesalahan dampaknya akan sangat fatal.
BACA JUGA:Pengendara Wajib Tahu! Ini 6 Tanjakan Paling Ekstrem Di Sumatera, Tanjakan Manula Masuk Daftar
"Jalur pendakian Gunung Binaia tak ada bonus, lutut ketemu jidat," kata Bung Fiersa Besari dalam salah satu video youtubenya.
Gunung paling berbahaya ketiga di Indonesia ada Gunung Raung yang berada di pulau Jawa.
Gunung yang berada di weilayah tiga kabupaten yaitu Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi ini terkenal dengan jalur pendakiannya yang sangat ekstrem.
Bahkan tidak sedikit pendaki yang menyebut jalur pendakian gunung Raung ini dengan sebutan jembatan siratal mustaqim.
Gunung ini memiliki ketinggian 3.332 MDPL. Gunung Raung memiliki dua jalur pendakian yang populer yakni via Kalibaru dan via Sumber Wringin.
BACA JUGA:Pilkada Bengkulu Selatan Mulai Menggeliat, Sejumlah Figur Merapat ke Partai Politik
Setiap jalur pendakian terdiri dari banyak pos untuk pendaki beristirahat sejenak hingga mendirikan tenda. Beberapa di antaranya diselimuti cerita mistis yang bisa bikin bulu kuduk merinding.
Gunung paling berbahaya ke empat di Indonesia adalah Gunung Kerinci di Provinsi Jambi.
Gunung Kerinci terkenal dengan legenda orang pendek kaki terbalik. Merupakan mahluk gaib penunggu kawasan Gunung Kerinci yang diyakini oleh masyarakat sekitar keberadaannya masih ada hingga saat ini.
Gunung yang masuk dalam kawasan Taman Wisata Kerinci Sebelat ini memiliki ketinggian 3805 MDPL.
Gunung ini disebut sebagai salah satu gunung paling berbahaya di Indonesia karena trek pendakiannya yang terjal, bahkan semakin mendekati puncak semakin terjal.
BACA JUGA:Kabar Gembira, KemenPAN-RB Tambah Formasi CPNS Bawaslu, Ini Tujuannya
Kemudian para pendaki Gunung Kerinci harus mentaati aturan aturan pendakian, karena aura mistis di gunung ini masih sangat kental.
Gunung paling berbahaya terakhir di Indonesua adalah Gunung Leuseur di Provinsi Aceh.
Disebut sebagai gunung yang berbahaya lantaran untuk sampai ke puncak para pendaki harus menempuh waktu selama 9 hingga 10 hari perjalanan dengan medan dan track yang terjal agar bisa mencapai puncak.
Untuk mendaki puncak gunung ini para pendaki harus benar benar bisa memanagemen logistik. Agar tidak kekurangan bahan makanan selama pendakian.
Biasanya para pendaki akan mengubur sebagian logistik di jalur pendakian untuk dijadikan bahan makanan saat perjalanan turun.
BACA JUGA:Bukan Hanya Penghasil Kopi dan Sawit, Bengkulu Juga Cocok Untuk Lokasi Budidaya Udang Tambak
Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban bawaan saat melakukan pendakian ke puncak.
Bahaya lainnya, di sepanjang jalur pendakian gunung ini masih banyak hewan buas seperti harimau. Para pendaki dianjurkan tidak menyebut nama harimau saat sedang melakukan pendakian, melainkan menyebutnya dengan nama nenek.
Sering sekali para pendaki menemukan jejak harimau yang masih baru di dekat jalur pendakian. Kemudian menemukan tulang belulang hewan bekas mangsa harimau di dekat jalur pendakian.
Bagi para pendaki yang ingin menaklukkan puncak gunung di Indonesia, sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu terkait gunung yang akan didaki.
Karena hampir semua gunung di Indonesia memiliki karakteristik berbeda beda yang bisa menjadi penyebab munculnya bahaya bagi para pendaki. (**)