Pemeriksaan IPAL Perusahaan Sawit Keluar, Hasilnya?

Kepala DLHK Bengkulu Selatan Ir. Haroni SP-Rezan Okto Wesa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Pemeriksaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) pabrik pengelolaan kelapa sawit (PKS) di Bengkulu Selatan (BS) untuk triwulan pertama 2024 sudah keluar. Hasilnya?
Pemeriksaan yang sebelumnya dilakukan tim Laboratorium DLHK Provinsi Bengkulu untuk mengetahui sejauh mana pengelolaan limbah PKS sehingga tetap aman terhadap keseimbangan lingkungan dan biota sekitar.

BACA JUGA:Kenapa Kotoran Ayam Adalah Pupuk Kandang Terbaik Untuk Tanaman Kelapa Sawit? Petani Wajib Tahu, Ini Alasannya

Kepala DLHK Bengkulu Selatan, Ir. Haroni, S.P membenarkan dikeluarkannya hasil pengelolaan IPAL dua PKS di BS, yakni PT. SBS dan PT. BSL.
Adapun hasil pemeriksaan kedua IPAL tersebut sama-sama mendapatkan raport hijau atau meraih nilai diatas angka delapan dari semua parameter yang diuji.
"Untuk triwulan pertama ini, semua perusahaan sawit di Bengkulu Selatan mendapatkan nilai baik. Ini sangat bagus dan harus dipertahankan," ujarnya.

BACA JUGA:Harga TBS Kelapa Sawit Melejit di Atas Rp2.200

Lanjut Haroni, poin penting hasil pemeriksaan laboratorium yakni sebagai dasar pihak DLHK BS untuk melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pihak PKS.
Jika ada parameter yang berlebihan, maka secepatnya DLHK mengambil tindakan untuk perbaikan fasilitas di PKS.

BACA JUGA:Ini Yang Diharapkan, Harga TBS Kelapa Sawit Naik Lagi

"Jadi model pembinaan terhadap PKS itu ada tiga tingkatkan, misal ada parameter yang melebihi baku mutu sesuai analisis laboratorium. Maka kami akan mengirim surat peringatan satu atau SP 1, begitupun seterusnya sampai ada perbaikan," jelasnya.

BACA JUGA:Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Diminta Samakan Harga TBS

Kedepan Haroni memastikan bahwa seluruh PKS di BS harus semakin baik mengelola IPAL. Jika perlu, setiap parameter yang diuji tidak boleh melewati setengah dari baku mutu.
"Makanya kami tegaskan untuk membentuk sebuah inovasi pengelolaan limbah, misal dengan merepresentasikan progam biologi ataupun aktivitas yang bisa mengantisipasi pencemaran," pungkas Haroni.

BACA JUGA:Petani Kelapa Sawit Kembali Mengeluh

(rzn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan