Pulau Enggano, Surga Terpencil di Bengkulu, Cocok Untuk Liburan Tahun Baru
Pulau Enggano-Ist-radarselatan.bacakoran.co
BENGKULU - Pulau Enggano merupakan pulau terpencil dan terluar di Provinsi Bengkulu. Pulau Enggano yang menyimpan keindahan tiada duanya ini masuk wilayah administrasi Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Karena keindahannya yang luar biasa dilengkapi dengan berbagai potensi yang bisa mendukung perekonomian masyarakat, tak jarang orang menyebut Pulau Enggano dengan sebutan surge terpencil di Bengkulu. Sehingga sangat tepat jika Pulau Enggano ini dijadikan tempat berlibur tahun baru.
Pulau yang dikelilingi samudra hindia ini memiliki potensi besar dibidang kelautan dan pariwisata. Terutama bagi para pecinta alam bahari dan para pemancing.
Surga terpencil di Bengkulu ini bernama pulau Enggano.
Pulau Enggano merupakan sebuah kecamatan. Jika ditarik garis lurus, sebenarnya jarak pulau ini lebih dekat dengan Kabupaten Kaur, Bengkulu. Namun Kecamatan itu masuk bagian dari wilayah Kabupaten Bengkulu Utara.
Letak pulau Enggano sangat strategis dari semua sisi. Mulai dari sisi pertahanan nasional, sumber daya kelautan dan perikanan tangkap serta pariwisata. Pulau Enggano memiliki luas 400,6 kilometer persegi dengan jumlah penduduk lebih dari 600 kepala keluarga.
Untuk memajukan sector wisata dan perekonomian di Pulau Engano, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah terus mendorong peningkatan infrastruktur dasar seperti pembangunan jalan trans Enggano, peningkatan Pelabuhan Malakoni dan Pelabuhan Kahyapu.
Hal itu disampaikan Gubernur Rohidin Mersyah saat mengisi kuliah umum Kelautan dan Perikanan bersama Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Prof. Rokhmin Dahuri, serta Rektor UNIB Dr. Retno Agustina di Gedung Layanan Terpadu (GLT) UNIB, bulan Agustus 2023 lalu. Surga tersembunyi di Bengkulu ini bisa memberikan dampak besar bagi perekonomian di pulau Enggano sendiri dan Provinsi Bengkulu.
Namun untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan rancangan bisnis yang matang dan didukung investasi yang tepat.
"Jika ingin ada impact besar terhadap perekonomian daerah, harus dibuat sebuah business plan yang betul-betul nendang, terintegrasi dengan skala usaha yang layak. Tentu rantai bisnisnya upstream-downstream. Juga harus betul-betul terpadu, yang tentu melibatkan masyarakat lokal, dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung," jelas Gubernur, kala itu.
Tidak hanya bicara soal investasi, Gubernur juga membuat peraturan daerah tentang masyarakat adat Enggano. Hal itu untuk melindungi hak-hak masyarakat Enggano sehingga investasi besar-besaran di Pulau Enggano, tidak memengaruhi adat budaya serta tanah masyarakat.
"Tujuan peraturan itu untuk melindungi masyarakat, jangan sampai masyarakat adat Enggano malah menjadi tamu di pulau mereka sendiri," jelas Gubernur.
Prof. Rokhmin Dahuri yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia periode 2001-2004 pernah mengatakan, pengembangan Pulau Enggano harus memenuhi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Baik dari aspek ekonomi, ekologi juga aspek sosial.
"Pulau Enggano itu letaknya jauh, jadi model pembangunannya harus big push, skala besar tetapi tetap mempertimbangkan daya dukung lingkungan, kesesuaian lahan dan seterusnya. Sehingga antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan tetap berjalan harmonis," jelas Rokhmin.
Rokhmin juga menekankan agar pemerintah daerah dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif, sistem perizinan, informasi dan hal-hal dengan kemudahan berbisnis harus seperti negara-negara maju lainnya.