Lantai Jembatan Sentra Produksi Desa Keban Jati Memperihatinkan
RUSAK: Kondisi jembatan gantung akses warga ke sentra produksi pertanian di Desa Kemban Jati Ulu Manna memperihatinkan, tampak lantai jembatan dari kayu sudah banyak rusak-wawan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - ULU MANNA, Akses warga berupa jembatan gantung di Desa Keban Jati, Kecamatan Ulu Manna kian memperihatinkan.
Pasalnya jembatan tersebut tidak layak dilalui oleh warga menggunakan kendaraan khusunya roda dua, karena lantai jembatan terbuat dari kayu sudah rusak parah.
BACA JUGA:Desa Diminta Berperan Maksimal Dalam Program Ketahanan Pangan Nasional
Sebelumnya, Pemerintah Desa (Pemdes) setempat, sudah mengajukan usulan perbaikan berkali-kali. Namun Pemkab Bengkulu Selatan belum menggubris untuk perbaikan jembatan gantung tersebut, sehingga lantai jembatan masih rusak.
Djonanda (43) selaku Ketua BPD Desa Keban Jati, mengatakan bahwa jembatan gantung yang menghubungkan Dusun 2 Belatung Desa Keban Jati, Kecamatan Ulu Manna, masih seperti dulu-dulunya.
BACA JUGA:Mess Pemda Terbengkalai, Pihak Ketiga Enggan Mengelola?
Padahal jembatan tersebut rusak dampak banjir bandang pada tahun 2019 silam oleh sungai air Manna, dan pernah dilakukan oleh warga perbaikan seadanya yakni hanya rehab lantai dan las sedikit besi penahan lantai.
Padahal jembatan tersebut menjadi titik sentral perekonomian warga setempat menuju pusat sentral pertanian. Untuk biaya perbaikan,
BACA JUGA:Dukung Program Ketahanan Pangan, Kapolres Tugaskan Bhabinkamtibmas
dan pemeliharaan jembatan gantung hingga kini masih menggantungkan retribusi pengguna jembatan. Harusnya ini tidak terjadi berlarut, karena dikawatirkan menelan korban jiwa.
"Perbaikan jembatan gantung rutin dilakukan, dan biaya tersebut didapatkan dari retribusi pengguna jalan sementara ini, namun hasilnya tidak memadai," ujar Djonanda.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, BMKG Sampaikan Pesan Ini
Djonanda mewakili Pemerintah desa Keban Jati berharap kepada Pemerintah Kabupaten dalam hal ini instasi terkait,
yakni Dinas PUPR untik mendukung perbaikan jembatan gantung dengan panjang kurang dan lebih 85 meter yang mengalami kerusakan sejak tahun 2019 lalu.