6 Jenis Padi Paling Menguntungkan Petani, Disiapkan Untuk Tahun 2025
Salah satu varietas padi unggul yang diburu petani tahun 2024-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Saat ini begitu banyak jenis benih padi unggul yang dijual di pasaran.
Namun dari banyaknya benih yang dijual itu, ada 6 varietas padi unggul yang dianggap paling menguntungkan petani dan menjadi buruan tahun 2024.
Benih pad ini kembali dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan petani tahun 2025. Benih padi ini diburu petani lantaran memiliki banyak keunggulan.
BACA JUGA:5 Varietas Padi Ini Bisa Ubah Nasib Petani, Panen Lebih Cepat, Hasil Melimpah, Biaya Perawatan Murah
Bukan saja hasil melimpah, tetapi padi ini tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta anti rebah.
Berikut 6 benih padi unggul yang menguntungkan petani tahun 2024 dan kembali disiapkan untuk benih tahun 2025:
1. Padi Inbrida C2
Padi Inbrida C2 banyak diminati oleh petani untuk musim tanam 2024 karena memiliki potensi hasil yang tinggi dan beberapa keunggulan.
Padi ini tahan terhadap kerebahan, sehingga cocok ditanam pada musim penghujan. Keunggulan lainnya adalah padi ini tidak begitu disukai oleh hama tikus.
Padi Inbrida C2 memiliki usia panen sekitar 90 hari setelah tanam dengan tinggi tanaman yang pendek, memudahkan aplikasi pestisida dan pemupukan.
Jumlah anakan bisa mencapai 25 hingga 40 batang per rumpun, dan bulirnya mencapai 180 hingga 230 per malai.
Gabahnya termasuk kategori Ciherang, dengan kualitas beras yang tidak berkapur. Potensi hasil padi Inbrida C2 mencapai 10 hingga 11 ton per hektar, dengan hasil rata-rata di lapangan sekitar 9 hingga 10 ton per hektar, tergantung pada kesuburan tanah dan perawatan.
BACA JUGA:3 Jenis Benih Padi Unggul Tahun 2025, Hasil Melimpah, Tahan Terhadap Penyakit
2. Padi Kolosebo
Padi Kolosebo memiliki usia tanam sekitar 90 hingga 95 hari setelah tanam dan jumlah anakan antara 20 hingga 30 batang per rumpun.
Padi ini memiliki daun bendera yang tegak, namun sedikit lebih panjang. Bulirnya sekitar 180 hingga 230 per malai, dan gabahnya mirip dengan Inpari 32.
Padi Kolosebo memiliki batang yang tegak, tetapi perlu antisipasi tambahan seperti penggunaan silika untuk menguatkan batang pada musim penghujan.
Potensi hasil padi ini sekitar 9 hingga 10 ton per hektar, dengan hasil rata-rata di lapangan 8 hingga 9 ton per hektar.
BACA JUGA:5 Jenis Padi Unggul Anakan Super Banyak, Perawatan Mudah dan Hasil Melimpah
3. Padi Denox Super
Padi Denox Super memiliki usia panen sekitar 90 hingga 95 hari setelah tanam. Bulirnya tergolong premium, panjang, dan lonjong.
Jumlah anakan mencapai 25 hingga 40 batang per rumpun, dengan tinggi tanaman sedikit lebih tinggi dari padi Ciherang.
Padi ini memiliki tingkat kerebahan sedang, tergantung pada perawatan dan pemupukan.
Bulirnya mencapai 200 hingga 250 per malai, dan gabahnya lonjong dan panjang, dengan beras yang tidak berkapur, sehingga sangat disukai oleh tengkulak.
Potensi hasilnya bisa mencapai 12 ton per hektar, dengan hasil rata-rata di lapangan sekitar 10 hingga 11 ton per hektar.
BACA JUGA:Klasifikasi, Cara Budidaya, dan Manfaat Jamur Tiram untuk Kesehatan
4. Padi Cibatu 06
Padi Cibatu 06 memiliki usia panen sekitar 100 hingga 105 hari setelah tanam. Jumlah anakan mencapai 25 hingga 40 batang per rumpun, dan tinggi tanaman relatif pendek.
Padi ini memiliki batang tegak dan keras, sehingga lebih tahan terhadap kerebahan, meskipun tetap perlu antisipasi saat ditanam di musim hujan.
Bulirnya mencapai 250 hingga 270 per malai, dan gabahnya berbentuk oval, termasuk dalam kategori gabah medium.
Potensi hasil padi Cibatu 06 sekitar 12 ton per hektar, dengan hasil rata-rata di lapangan 10 hingga 11 ton per hektar.
BACA JUGA:Masuki Masa Tanam, Petani Dambakan Bantuan Benih Padi Unggul
5. Varietas Mustajab
Varietas Mustajab memiliki usia panen sekitar 100 hingga 105 hari setelah tanam. Bulirnya lonjong, dengan jumlah bulir sekitar 200 hingga 230 per malai.
Jumlah anakan per rumpun cukup tinggi, dan daun bendera tegak, sehingga aman dari serangan burung pipit.
Padi ini memiliki batang yang keras, sehingga tahan terhadap kerebahan saat ditanam di musim penghujan.
Potensi hasilnya mencapai 10 ton per hektar, dengan hasil rata-rata di lapangan sekitar 8 hingga 9 ton per hektar, tergantung pada perawatan dan kesuburan tanah.
BACA JUGA:7 Varietas Padi Unggul Indonesia yang Lagi Populer, Tahan Penyakit dan Hasil Melimpah
6. Padi Ciherang Beruang
Padi Ciherang Beruang memiliki usia panen sekitar 95 hingga 100 hari setelah tanam, dengan jumlah anakan antara 25 hingga 35 batang per rumpun.
Bulirnya mirip dengan Inpari 32, dan jumlah bulir per malai sekitar 170 hingga 200. Gabahnya memiliki bentuk yang serupa dengan Inpari 32, dengan kualitas yang baik.
Padi ini tidak dapat dikategorikan sebagai padi tahan rebah, namun tingkat kerebahannya sedang. Potensi hasilnya sekitar 10 ton per hektar, dengan hasil rata-rata di lapangan 9 ton per hektar. (**)